Melalui Mazmur 22, Daud berseru kepada Allah agar melepaskannya dari cercaan dan siksaan musuh. Di ayat 2, ia menggambarkan kepedihan hatinya karena merasa ditinggalkan dan diabaikan oleh Allah. Doa-doanya tidak terjawab. Pertolongan-Nya tidak kunjung datang. Namun, meskipun merasa ditinggalkan, ia tidak kehilangan kepercayaannya. Nyatanya, ia tidak berdiam diri, tetapi tetap berseru kepada Allah, dan ia menyebut Allah sebagai "Allahku"!