Mulai dari Getsemani sampai Golgota, Yesus bergumul dan menanggung derita tanpa ada seorang pun sahabat yang mendampingi-Nya. Bisa jadi kita kemudian berpikir bahwa keberhasilan Yesus di dalam misi-Nya adalah buah dari penyerahan diri yang murni kepada Allah Bapa. Tetapi sesungguhnya Dia membutuhkan kehadiran sahabat-sahabatNya dalam menghadapi penderitaan tersebut.