Dalam 1Samuel pasal 2 dan 3, kita melihat bahwa tampak jelas Eli tidak berada dalam posisi siap mendengarkan Tuhan. Ia telah kehilangan kepekaan rohaninya karena mentoleransi kejahatan dengan tidak mengendalikan perbuatan jahat kedua putranya. Sebaliknya, Samuel telah mengabdi kepada Tuhan sejak masa kanak-kanaknya, dan dalam kemurnian dan keterbukaan hatinya ia dapat mendengar pesan-pesan dari Tuhan.