Kesuksesan dan kekayaan seringkali menjadi jerat bagi seseorang. Hal ini juga terjadi pada Salomo. Berada di comfort zone membuatnya lupa diri. Firman Tuhan dilanggarnya, hati Salomo telah terpaut pada istri-istrinya. Demi menyenangkan hati mereka, Salomo rela mendirikan bukit-bukit pengorbanan bagi penyembahan berhala.