Listen

Description

Kecanggihan Ukiran hingga Michael Rockefeller

Dodid Wijanarko seorang videografer dokumenter, seni budaya. Dia banyak terlibat dalam pendokumentasian kegiatan seni budaya Indonesia. Salah satu karyanya mendokumentasikan tentang kehidupan Suku Asmat dan produk budaya ukirnya. Serta mendokumentasikan tenun Flores dalam konteks adatnya. Pada perbincangan kali ini dengan Yusuf Munthaha dari NusaDaily Channel, dia lebih menyoroti aspek budaya dalam kacamata seorang dokumenter, ketika melihat aspek tradisi dan budaya di balik apa yang tertuang dalam hasil video dokumenternya.

Dia bicara  banyak tentang cerita dari Timur. Yakni kearifan Suku Asmat. Suku yang tidak terkenal di kalangan traveler namun sangat terkenal di kalangan orang Eropa dan Amerika Serikat. 

Masih lekat di ingatan ketika Michael Rockefeller putra Nelson Rockefeller, Wapres AS ke 41 dan pendiri perusahaan minyak Standard Oil hilang di Asmat. Sekitar 1960, anak miliarder keluarga Rockefeller itu hilang selama ekspedisi di wilayah suku Asmat. 

Asmat memang istimewa. Ada sekitar 22 museum di dunia yang punya ukiran Asmat. Bahkan salah satu univesitas di Florida Amerika Serikat mengangkut 200 ukuran Asmat untuk gedung baru mereka. Kecanggihan orang Asmat membuat ukiran, menjadikan daya tarik orang di dunia datang ke Asmat. Antropolog, sosiolog, seniman seni rupa, khususnya orang Amerika dan Eropa. Orang Asmat belum terkontaminasi dunia luar, meski sejak tahun 1770 dikenal lewat pelaut Spanyol.(ymh/cak)