Dansa atau tidak dansa, sesi pesta 'lanjut lagi' yang sakral harus tetap terjadi. Bukan apa-apa, tapi terkadang kita memang tidak punya alasan yang cukup untuk berhenti, dan ingat . . . waktu adalah sesuatu yang tidak bisa dicuri kembali. Berdeguplah lebih cepat dan lebih keras—perjelas garis bass dan pancang tiang-tiang di sinar wajah yang memudar, kepalkan lagi sampai sensasi getaran mampu menaklukkan rasa takut akan kematian. Apapun kemungkinan yang berlangsung pada pukul 7 am:vibe hari Rabu 1 Januari 2020 nanti sebaiknya serahkan saja ke tangan Aditya Permana, seorang dari empat otak di balik Dekadenz, komplotan teror asal Jakarta yang menjamin tidak bakal ada satu keringat pun yang jatuh sia-sia bila memeluk mereka sebagai junjungan kala berdebar. Dekadenz memutasi pukulan elektronik dengan ritmik sintetik party suku tribal yang menyembah kegelapan bola disko, kategori selera: divisi left-field new wave techno. Ditambah post punk dan goth, maka lahirlah Aditya Permana dalam dorongan pagi yang memburu. Mixtape ini adalah motivasi positif bagi niat-niat tak kepingin usai. Baiklah. Selamat menempuh tanggal 31, sampai bertemu kita di tahun yang baru. Usahakan selalu jaga diri dan jangan sampai tertangkap. http://www.amvibe.id