“ semangat yaa jangan gampang nyerah ”
" bersyukur aja sih masih banyak diluar sana yang punya masalah lebih berat ”
" udah mikir positif aja kamu pasti bisa ”
" masa gitu aja nyerah, kamu bisa kok kan kamu kuat "
Mungkin kamu sering mendengar jawaban atau respon seperti itu saat ada yang bercerita tentang masalahnya. Tapi apakah jawaban tersebut tepat untuk disampaikan atau malah justru kebalikannya? Memberi respon yang positif tidak selalu membuat situasi menjadi positif. Tanpa disadari bisa jadi efeknya malah negatif untuk lawan bicaramu.
Tetapi kamu bisa memberikan saran saat sudah mengetahui permasalahannya secara detail dengan mendengarkan ceritanya tanpa kamu potong dengan memberi saran atau nasehat. Terkadang kita memberi saran-saran yang positif tanpa tau masalah apa yang sebenarnya terjadi. Saran yang menurut kita baik belum tentu baik bagi lawan bicaramu.
Apakah kamu pernah mengalami hal seperti itu? Jika pernah berarti itu termasuk dalam kagetori "Toxic Positivity". Dan jika kamu ingin mencari tau lebih lanjut apa itu Toxic Positivity kamu bisa ikut berdiskusi pada pada disamber kali yang dimana kita akan membahas topik yang sangat menarik