Listen

Description

Ditengah tengah Pandemi Covid-19 yang masih terus melanda dunia termasuk di Ketapang, Kalbar,  sejumlah dokter spesialis di RSUD dokter Agoesdjam sejak Senin (23/08/2021) mogok tidak melayani masyarakat yang akan berobat.

Ada 13 Poli Pelayanan di RSUD itu tutup dan tidak memberikan pelayanan kepada masyarakat setempat,  sedangkan  beberapa Poli lainnya masih tetap buka seperti biasa.

Menurut kabar yang diterima Kantor Berita Online Kabar65news.com,  bahwa para dokter yang mogok itu dikarenakan sudah 8 bulan mereka belum mendapat informasi yang pasti dari Plt.Dirut RSUD dokter Agoesdjam terkait tunjangan tunjangan kinerja mereka yang belum mereka terima.
Menyikapi persoalan itu, Kepala Dinas Kesehatan Ketapang,  H.Rustami, kepada Kantor Berita Online Kabar65news.com, Selasa (24/08/2021) menyatakan, bahwa apa yang dilakukan oleh para dokter tersebut kurang bijaksana, karena merugikan masyarakat yang mau menerima pelayanan rujukan.

Ditanya tentang langkah apa yang akan diambil oleh Dinas Kesehatan Ketapang selaku perpanjangan tangan Pemkab Ketapang, Rustami menjelaskan, RSUD dokter Agoesdjam bukan UPTD dibawah Dinkes Ketapang, tapi RSUD dokter Agoesdjam itu berdiri sendiri dan pihaknya hanya menunggu perkembangan selanjutnya dari kejadian itu.

TUKIN itu, lanjut Rustami,  adalah tunjangan kinerja, artinya dibayarkan sesuai kinerja yang bersangkutan dan pihaknya tidak bisa memberikan solusi terhadap peristiwa mogoknya para dokter tersebut, tapi menurut Rustami, solusinya adalah menyusun peraturan yang memungkinkan sehingga hak hak Pegawai RSUD dokter Agoesdjam terpenuhi, namun demikian hak hak masyarakat untuk mendapatkan pelayanan kesehatan juga lebih penting diperhatikan.

Perlu diingat pula, papar Rustami,  bahwa di RSUD itu selain Tukin tersebut, mereka juga mendapat insentif nakes penanganan covid-19, kemudian jasa layanan dari BPJS, juga jasa layanan dari pasien umum di RSUD dokter Agoesdjam, artinya ndak kosongan juga.***(H/k65news).