Diprediksi makin baik setelah melejit di akhir musim lalu, Manchester United (MU)ustru mengulang performa buruk. Hingga pekan kedelapan (MU baru memainkan tujuh laga) mereka masih terlempar dari sepuluh besar; persisnya peringkat 14, berjarak hanya tujuh poin dari zona degradasi.
Performa yang jeblok ini tentu saja mengancam keberadaan Ole Gunnar Solskjaer di kursi pelatih kepala. Suara sumbang mengemuka, mendesak manajemen MU memecatnya.
Suara sumbang seperti ini sesungguhnya sudah muncul sejak tengah musim lalu. Namun Ole selalu bisa lolos dari lubang jarum. Uniknya, tiap kali akan terjerat, ia kerap selamat karena secara dramatis MU yang tadinya amburadul berubah jadi beringas. Kekalahan memalukan di satu laga dibalas kemenangan sensasional di laga yang lain.
Apakah ini sekadar keberuntungan? Atau memang tuah badan Ole Gunnar Solskjaer yang sejak masih bermain di MU pun selalu jadi kartu truf Sir Alex Ferguson.