Menjadi perempuan difabel tidaklah mudah. Ada kerentanan ganda, sebagai perempuan dan penyandang disabilitas. Mereka akan mengalami stigma dan diskriminasi dari lingkungan terdekat.
Fira Fitria (33), penyandang disabilitas fisik (Celebral Palsy jenis Spastic) adalah salah satu contohnya. Saat menginjak usia sekolah, mulai dari taman kanak-kanak (TK) sampai Kuliah berbagai diskriminasi dialaminya.