Listen

Description

Mewarnai-diwarnai adalah satu frasa yang mewakili proses mempengaruhi-dipengaruhi saat kita berinteraksi sosial. Warna yang hadir terkadang bisa sangat signifikan, tetapi terkadang juga hanya selintas lalu—nyaris tak kentara saking tidak materialnya termanifestasi. Dalam Teori Interaksionisme Simbolik yang ditulis oleh George Herbert Mead dalam buku Mind, Self, & Society, interaksi individu dengan masyarakatnya adalah bentuk komunikasi atau pertukaran simbol yang diberi makna dengan pusat analisis tindakannya ada pada apa yang disebut sebagai timbal balik stimulus-respons.

Sementara ulama kita memilih untuk membiarkan “sibgah”—yang secara tidak langsung menjadi stimulus untuk membaca tafsirnya—ketika menerjemahkan Al-Baqarah ayat 138 sehingga kata itu menjadi serapan dalam Bahasa Indonesia, Muhammad Abdul Haleem, seorang profesor studi Islam yang hasil penelitiannya banyak menjadi rujukan bagi Ustadz Nouman Ali Khan ketika menyampaikan materi di kelas Bahasa Arabnya, memilih diksi: “[Our life] takes its colour from God, and who gives a better colour than God?....” (diambil dari aplikasi Al Quran (Tafsir & By Word) v 1.12.17).

Arkian, kesadaran tentang mewarnai-diwarnai dalam kehidupan rasa-rasanya dapat menjadi semacam antitesis bagi kehampaan dan keabsurdan yang mungkin dialami oleh beberapa dari kita yang kehilangan dan/atau mencari makna hidup.

Daftar Referensi:

The Sociology Book: Big Ideas Simply Explained—DK (Introduction)

The Philosophy Book: Big Ideas Simply Explained—DK (The Medieval World 250-1500)

https://id.wikipedia.org/wiki/Abad_Pencerahan

https://youtu.be/d0tafP8HOok

https://www.instagram.com/p/CbXdXXIrAsy/?utm_medium=copy_link

https://media.neliti.com/media/publications/67395-ID-kafirnya-filsuf-muslim-ibn-rusyd-melurus.pdf