Oleh Zulfa Naurah Nadzifah - Universitas Negeri Semarang
Terlahir sebagai seorang perempuan dengan nikmat besar bernama islam, tentulah membuat kita “seharusnya” menjadi makhluk yang bersyukur. Kata muslimah kemudian menjadi nama khusus bagi para perempuan yang menggenggam iman islam, berusaha menjalankan seluruh perintahNYA, dan menjauhi laranganNYA. Betapa mulianya kita dengan seluruh keistimewaan yang islam ajarkan, sampaikan, bahkan contohkan. Lantas, sudah sejauh mana langkah kita mengabdikan diri sebagai seorang “muslimah”?
Zaman terus berubah, kelahiran kita mungkin berbeda dengan muslimah-muslimah zaman dulu. Kita lahir di dunia yang cepat sekali berubah sekaligus lengkap nan modern. Dalam dimensi ini, perempuan yang memeluk erat iman islam bisa dengan mudah terfasilitasi dan mencapai cita-citanya untuk menjadi apa saja. Peran dan suaranya semakin menentukan baik buruknya situasi. Dalam beberapa kisah sejumlah nama muslimah akan kita temui karena perannya yang besar. “Tiang peradaban” katanya, dimana pendidikan pertama bagi anak-anak seharusnya dimulai, jendela bagi setiap anak untuk melihat apa saja, dan ensiklopedia bagi setiap tanya di kepala mereka. Untuk kita para muslimah, sudah berapa jauh kita menyiapkan peradaban?