7 April 2022—Yohanes Baptista lahir di Reims, Perancis dan merupakan anak sulung dari sebuah keluarga bangsawan. Orang tuanya menginginkan dia menjadi ahli hukum.
Namun demikian, Baptista lebih tertarik pada kehidupan rohani. Ketika menginjak dewasa ia malah menjalani pendidikan calon imam di Seminari St. Sulpius di Paris.
Pendidikan itu pernah terhenti ketika orang tuanya meninggal. Namun, Yohanes Baptista tetap bisa menyelesaikannya dan ditahbiskan menjadi imam.
Pada tanggal 24 Juni 1680, Baptista mendirikan Perkumpulan Bruder Sekolah-sekolah Kristen. Sistem pendidikannya disusun dengan Statuta Sekolah-sekolah Kristen.
Kerasulannya di bidang pendidikan kaum muda, terutama yang miskin, hingga kini diteruskan di berbagai negara.
Selain memiliki lembaga pendidikan yang tersebar di Paris, Yohanes Baptista juga mendirikan seminari pendidikan bruder untuk berkarya bagi para pengungsi Irlandia yang datang ke Perancis sesudah revolusi melawan para bangsawan Inggris tahun 1688.
Baptista juga membuka sebuah sekolah Teknik dan sekolah rehabilitasi untuk anak-anak nakal. Yohanes Baptista dikenal sebagai seorang imam yang rendah hati, rajin berdoa dan bertapa. Kepemimpinannya atas tarekat yang didirikannya diserahkan kepada seorang bruder muridnya. Ia sendiri memusatkan perhatiannya pada kehidupan rohani dan menulis buku-buku pendidikan.
Setelah lama mengabdi Gereja, Yohanes Baptista meninggal dunia pada 7 April 1719, tepat pada hari Jumat Agung. Atas karya dan pengabdiannya pada Gereja, Yohanes Baptista diberi gelar Kudus pada tahun 1900 dan dinyatakan sebagai tokoh teladan para guru pada tahun 1950.
Penulis Naskah: Arief Setyawan