Katolikana.com--Menurut Gabriel Haris Putra Pratama, dialog antarumat beragama di lingkup universitas itu penting karena pemahaman agama secara pribadi itu merupakan hal eksklusif. Untuk membuat hal tersebut menjadi inklusif perlu diadakan dialog antarumat beragama.
“Membahas dialog antarumat beragama berarti kita bersikap inklusif. Maksudnya, bagaimana agar masing-masing komunitas agama bisa memperkaya satu sama lain,” jelas Gabriel.
Bagi Gabriel, pengetahuan agama yang baik menjadi faktor yang membuat akhlak orang menjadi baik. Namun, banyak faktor lain yang menentukan apakah akhlak orang tersebut itu baik atau tidak.
“Saya setuju, tapi agama ini sebenarnya bukan satu-satunya fondasi yang hanya bisa kita pakai untuk mengukur bahwa orang itu akan berbuat baik juga,” ujar Gabriel.(*)
Selengkapnya di Katolikana.com