Tidak dapat dipungkiri lagi, bahwa pemanasan global telah membuat kondisi alam terus mengalami penurunan. Aktivitas manusia diperkirakan telah menyebabkan kenaikan suhu global sekitar 1,0 derajat Celsius di atas tingkat pra-industri dan jika terus dibiarkan, pemanasan global akan mencapai 1,5 derajat Celsius pada 2030. Apabila hal ini terjadi, maka bencana katrastopik seperti panas ektrim, kekeringan, dan banjir, akan mulai mengancam nyawa ratusan juta manusia. Tak hanya itu, hal ini juga dapat turut memicu adanya masalah kesejahteraan masyarakat secara umum seperti kemiskinan, kelaparan, dan kesulitan lapangan pekerjaan. Melihat waktu yang kian sempit, sekarang adalah waktu yang telat untuk mulai menganalisa gaya hidup kita. Bagaimana caranya memenuhi kebutuhan, tetapi tetap menjaga kelestarian lingkungan.
Coba kalian perhatikan gaya hidup kalian. Selama living cost masih tinggi, artinya masih ada inefficincy yang terjadi. Boros. Iya benar. Boros. Penggunaan listrik, makanan, dan barang-barang yang tidak pada porsinya dapat mengindikasikan adanya inefficiency. So, let's explore your personal green lifestyle investment!
Try to practice minimalism. Live sufficient by doing less.
Apa iya hidup ramah lingkungan itu mahal? Engga. Intinya: Efficient and Long-Term.
Rethink, reuse, recycle, repair, reduce, and refuse.
Hidup kalian adalah investasi terbaik yang tidak hanya bermanfaat untuk masa depan diri sendiri tapi juga masa depan dunia ini. Jadi, mulailah untuk mengelolanya sebaik mungkin. Hidup boros yang kalian lakukan selama ini tidak hanya mempengaruhi diri sendiri tetapi juga anak cucu cicit dan 7 miliar penduduk bumi lainnya di masa kini dan masa depan.
Bedakan mana kebutuhan dan keinginan, upayakan untuk menggunakan/ men-daurulang/ membetulkan barang yang dirasa sudah tidak bisa digunakan, kurangi hal-hal yang tidak diperlukan dan jauhi apa yang tidak bermanfaat.
Upaya Sustainable Living harusnya telah dilakukan sejak dulu kala, tetapi, waktu terbaik lainnya ialah SEKARANG.
Sekarang saatnya kalian berubah menjadi lebih peka dan peduli, demi diri sendiri, lingkungan, dan masa depan yang lebih baik!
Penasaraan bagaimana aplikasi Sustainable Living? Mari dengarkan selengkapnya di sesi kali ini bersama Jagad Marcelleno selaku Climate Propagators.