Dalam berelasi kita kadang terjebak dalam dua spektrum, berelasi dengan lentur tetapi iman luntur atau tidak mau berelasi sama sekali demi aspek rohani sehingga mengasingkan diri dari dunia. Manusia dari bangun tidur sampai tidur lagi selalu berelasi, oleh karena itu dibutuhkan dalam berelasi dibutuhkan keseimbangan antara aspek relasi dan rohani. Tuhan Yesus mencontohkan bahwa Dia dapat bergaul dengan berbagai kalangan masyarakat dan lebih dari Dia memberkati orang-orang dalam relasinya karena Yesus sebelum membangun relasi dengan manusia Dia telah memiliki relasi yang kuat dengan Allah.