“innāka mumazzaqan bi l-waswasati ayyuhā l-qalbu,
falaitaka tastaṭīʻu tamīza l-Ṭaraba mina l-balāʼi”
-Jalālu l-Dīn l-Rūmī-
saat rasa senang memasuki hati
ia menggerakan sesuatu disana
lalu yang dipermukaan menampakanya
entah melebarnya garis lengkung senyum di muka
entah melembutnya suara yang memekakan telinga
entah mencairnya kemarahan dari luapanya
yang jelas
kesenangan selalu menarik kita
menuju kepada yang dikehendakinya
ia bisa merubah yang kita benci menjadi kita sukai
merubah musuh menjadi teman
merubah buruk menjadi baik
merubah salah menjadi benar
dan dihadapanya…
kita selalu gagal untuk menolak kehendaknya
kita adalah budak kesenangan diri kita