Listen

Description

Apa yang dikatakan oleh Sahabat Ali bin Abi Thalib seribu tahun yang lalu, masih sesuai untuk kita renungkan pada kondisi kita saat ini, itu menunjukan bahwa ada yang tetap meski rentang waktu telah berlalu begitu lama, cara kita melihat pendosa, cara kita mensikapi kemaksiatan yang dilakukan saudara kita, membersitkan perasaan yang sama “Idhā waqaʻat ʻAinuka ʻAlā Ṣāḥibi dhanbin falā yaqaʻu fī nafsika al-ʻizzatu wa annaka khairan minhu, huwa futina wa anta bi raḥmatillah najawta, fadʻullāha bi l-hidāyati wa linafsika bi l-tsabāt”  seringnya penampakan mereka menghadirkan perasaan lebih mulia, seolah-olah kebaikan yang telah kita lakukan, menjadi jaminan bahwa kita benar-benar baik, lalu telodor untuk mengontrol hadirnya tipuan yang dibawa perasaan... untuk direnungkan.