๐Bismillahirrahmanirrahim๐
KAJIAN MDA : *Tazkiyatun nafs* (Tasawuf part II)
*"Syahwat dan Himmah"*
Dalam kitab Al Hikam pasal 2,
Syekh Ibnu Athaillah Assakandary berkata:
ุฅูุฑูุงุฏู ุชููููู ุงููุชููุฌูุฑู ููุฏู ู ููุนู ุฅูููุงู ููุฉู ุงูููููู ุฅู ููููุงูู ููู ุงููุฃูุณูุจูุงุจู ู ููู ุงูุดูููููููู ุฉู ุงููุฎููููููููุฉ # ูู ุฅูุฑูุงุฏู ุชูููู ุงููุฃูุณูุจูุงุจู ู ูุนู ุฅูููุงู ูุฉู ุงูููููู ุฅู ููููุงูู ููู ุงููุชููุฌูุฑู ููุฏู ุงููุญูุทูุงุทู ู ููู ุงููููู ููุฉู ุงููุนูููููููููุฉู
Artinya: โKeinginanmu untuk melepaskan jiwa dari dunia (tajrid), dikala Allah SWT masih menempatkanmu di dalam hukum sebab akibat (asbab) merupakan syahwat yang tersembunyi. Dan keinginanmu berada dalam hukum asbab, padahal Allah SWT telah menempatkanmu dalam maqom tajrid merupakan kemunduran dari himmah yang tinggi.โ
Himmah merupakan lawan kata dari syahwat, yang juga memiliki arti keinginan.ย Namun bila syahwat merupakan keinginan yang rendah, maka himmah adalah keinginan yang tinggi, keinginan menuju Allah.
Lalu, bagaimana mengendalikan nafsu dan keinginan terhadap keduniawian? Kemudian, kapan waktunya seseorang harus tajrid dan kapan seseorang harus terjun dalam dunia asbab? Yuk, akhwati kita belajar agama bersama-sama untuk mentazkiyatun nafs diri lalu mengamalkannya di @mda.yogya