Listen

Description

Sebuah Puisi & Manifestasinya: A-A-A-A

Ditulis oleh Ardi Kamal Karima

Disuarakan oleh Ardi Kamal Karima

Dari segi sastra, puisi ini menggambarkan suasana yang kelam dengan metafora dan simbolisme yang kuat. Penggunaan elemen seperti sungai yang mengalir tanpa salam, angin yang menusuk, dan bayang-bayang berbisik tentang mati menciptakan gambaran kesunyian dan keterasingan yang mendalam. Struktur rima yang berpola (A-A-A-A) mempertegas keharmonisan dalam kegelapan yang ingin disampaikan, sementara repetisi dan diksi bernuansa elegi memperkuat kesan tragis. Puisi ini seperti sebuah potret surealis yang menggambarkan seseorang yang terseret dalam aliran takdir, tanpa daya untuk kembali.

Dari perspektif psikologi, puisi ini mencerminkan kondisi depresi atau perasaan kehilangan yang mendalam. Penggambaran tanpa arah, tanpa selam serta lorong tanpa pintu, tanpa arti menunjukkan rasa hampa dan alienasi, indikatif dari seseorang yang merasa terjebak dalam eksistensi tanpa makna. Penyebutan luka yang terlaminasi, namun masih meninggalkan serpihan di dalam, melambangkan trauma yang tampak tersembuhkan di permukaan tetapi masih menyakitkan di kedalaman jiwa. Ada perlawanan dalam bait terakhir, di mana meskipun tenggelam dalam kegelapan, sang penyair masih menunggu sesuatu—sebuah harapan samar yang tersisa di tengah keputusasaan.

Secara filsafat, puisi ini bisa dikaitkan dengan eksistensialisme, khususnya gagasan absurdisme dari Albert Camus. Penyair tampak menyadari ketidakberartian hidup (hidup ini tetaplah lorong, tanpa pintu, tanpa arti), tetapi sekaligus menolak untuk binasa. Ini mencerminkan paradoks eksistensial: manusia terjebak dalam pencarian makna di dunia yang diam dan tidak peduli, namun tetap bertahan meski dihadapkan dengan kehampaan. Sungai dalam puisi bisa dilihat sebagai metafora bagi perjalanan hidup yang terus berjalan tanpa bisa dikendalikan, dan penyair, meski telah tenggelam, tetap menunggu sesuatu yang mungkin tidak akan pernah datang.

Instrumental: Sadar by Zhafir Khairan Akalanka

Visual on Freepik

#ardikamal #literasi #penulis #monologue #jurnal #luka #perspektive #monolog #menjadimanusia #filsafat #sastra #ardikamal #puisi #poem #poet #penyair