Listen

Description

Sebuah Puisi : A-A-B-B
Ditulis oleh Ardi Kamal Karima
Disuarakan oleh Ardi Kamal Karima
Puisi ini menggambarkan perjalanan batin seseorang yang terus berusaha bertahan di tengah luka, kehancuran, dan tekanan waktu. Dalam bait pertama, tubuh yang rapuh diibaratkan sebagai seseorang yang tetap berjalan meskipun telah jatuh berulang kali. Reruntuhan yang dulu kokoh melambangkan masa lalu atau kenangan yang dulu kuat namun kini menjadi beban yang menekan. Ini mencerminkan perjuangan untuk bangkit dari trauma dan kehilangan.
Bait-bait berikutnya semakin menegaskan perasaan keterasingan dan penderitaan batin. Ada gambaran tentang sunyi yang tumbuh dalam dada, hujan yang tak reda di dalam kepala, dan kota-kota terbakar tanpa nyala. Metafora ini menciptakan kesan kehancuran yang mendalam, di mana seseorang merasa terjebak dalam pikirannya sendiri, tak mampu mengungkapkan luka dengan kata-kata. Waktu digambarkan sebagai sesuatu yang kejam, mengulitinya dan menikam secara tiba-tiba, memperkuat rasa kehilangan kontrol atas hidup.
Di bagian akhir, ada paradoks antara keputusasaan dan keberadaan sesuatu yang tetap tersenyum dalam diri. Ini bisa melambangkan harapan samar yang tetap ada meskipun segalanya terasa hancur. Detak yang menggigil di antara nadi menegaskan bahwa meskipun seseorang merasa terpecah dan tak utuh, masih ada sesuatu dalam dirinya yang bertahan dan terus hidup. Puisi ini mencerminkan pergulatan antara kerapuhan dan kekuatan, di mana seseorang terus mencari makna dalam kegelapan yang melingkupinya.
#ardikamal #literasi #penulis #monologue #jurnal #luka #perspektive #monolog #menjadimanusia #filsafat #sastra #ardikamal #puisi #poem #poet