Sebuah Puisi karya Ardi Kamal Karima
Disuarakan oleh Insom-Mia
Puisi "Belajar Nama-Nama Makanan" oleh Ardi Kamal Karima menyampaikan kritik terhadap norma kesehatan dan kontradiksi dalam sistem sosial. Si aku lirik mempertanyakan nasihat medis yang memaksakan standar "sempurna," seperti makan sayur dan daging untuk menjadi sehat. Alih-alih mengikuti saran itu, ia mengekspresikan keinginan untuk hidup lebih bebas, seperti menjadi sayur yang tetap kuat meski dalam kondisi sulit, atau vegetarian yang memilih sesuai keinginannya. Puisi ini juga menggambarkan perjuangan melawan kebisingan pikiran dan kerumitan mental yang ingin dijinakkan.
Di bagian kedua, puisi menyentuh ironi dan hipokrisi, mencerminkan frustrasi terhadap otoritas yang tidak konsisten. Dokter yang menganjurkan hidup sehat justru melanggar prinsipnya sendiri dengan minum miras. Hal ini melambangkan ketidakmampuan sistem modern menjawab kebutuhan emosional manusia, seperti kebahagiaan sederhana yang dilambangkan dalam "empat sehat lima bahagia." Dengan nada satir dan paradoks, puisi ini menjadi refleksi mendalam atas kompleksitas manusia dan keinginan untuk meraih kebebasan dari tekanan eksternal.