Ditulis & Disuarakan oleh Ardi Kamal Karima
Puisi ini seakan menjadi sebuah monolog batin yang mengungkapkan berbagai konflik psikologis. Penyair seakan sedang bergulat dengan ingatan, harapan, dan penyesalan. Ungkapan "bisik-bisik yang tak sempat aku dengarkan", "mimpi yang begitu hangat", dan "tangis yang selalu angkuh" menunjukkan adanya keinginan kuat untuk memahami diri sendiri dan pengalaman hidup yang kompleks. Konflik antara keinginan dan kenyataan, serta perasaan kesepian dan kehilangan, tergambar dengan jelas. Penyair juga menyentuh tema spiritualitas dengan menyebut Tuhan, namun dengan nada yang seolah-olah Tuhan sering kali dilupakan atau dianggap remeh. Hal ini menunjukkan adanya pencarian makna hidup yang mendalam.
Puisi ini menyajikan pertanyaan-pertanyaan eksistensial yang mendasar: apa arti hidup, apa tujuan hidup, dan bagaimana kita berhubungan dengan waktu dan kematian. Ungkapan "dalam tiada" mengindikasikan kesadaran akan ketidakkekalan hidup dan pencarian makna di balik keberadaan. Konflik antara "ingin" dan "mau" mencerminkan pergumulan antara keinginan individu dan kehendak semesta. Puisi ini juga menyentuh tema waktu sebagai sesuatu yang relatif dan subjektif.
Secara sastrawi, puisi ini kaya akan imaji dan simbolisme. Penggunaan kata-kata seperti "melumat", "angkuh", dan "rumit" menciptakan gambaran yang kuat dan membekas. Struktur puisi yang pendek dan padat, serta penggunaan repetisi kata "perkara", memberikan efek ritmis yang menarik. Puisi ini juga menggunakan bahasa yang konotatif, sehingga pembaca diajak untuk melakukan interpretasi yang lebih dalam.
Puisi ini merupakan sebuah eksplorasi mendalam tentang pengalaman manusia yang universal: keinginan, kehilangan, pencarian makna, dan kesadaran akan kematian. Melalui bahasa yang puitis dan simbolis, penyair berhasil menyentuh berbagai aspek kehidupan manusia, mulai dari yang paling pribadi hingga yang paling filosofis. Puisi ini mengajak pembaca untuk merenungkan tentang diri sendiri dan tempat kita di dunia.
#puisi #monologue #monolog #ardikamal