Listen

Description

Puisi: LUKA

Ditulis & Disuarakan oleh Ardi Kamal Karima

Puisi ini menggali makna kehidupan melalui metafora "luka" sebagai pengalaman yang membentuk manusia. Dari kelahiran, luka sudah menjadi bagian tak terpisahkan: tangisan pertama bayi adalah awal napas yang dipicu tamparan, simbol penderitaan yang mengajarkan bertahan hidup. Luka fisik seperti jatuh dari sepeda atau goresan di betis menjadi guru pertama tentang keseimbangan dan bangkit. Namun, luka tak hanya fisik—ia juga hadir dalam dinamika keluarga. Ayah yang memaksa anak membaca, tapi justru kerutan di dahinya yang lebih jujur mengisahkan beban ekonomi. Ibu yang senyumnya kalah jumlah dari retakan lantai, menggambarkan nestapa yang tersembunyi di balik rutinitas. Luka-luka ini merasuk menjadi memori, membentuk cara pandang terhadap dunia.

Luka kemudian berkembang menjadi luka batin: patah hati, tekanan sosial, dan kegagalan. Cinta pertama diibaratkan pisau tumpul yang menyisakan serpihan dikumpulkan menjadi puisi. Patah hati menjadi "sekolah malam" yang mengajarkan ketahanan dalam kesendirian. Tekanan tetangga tentang pernikahan atau gaji diibaratkan derik jangkrit yang menggerogoti malam, mencerminkan absurditas tuntutan masyarakat. Gelar akademis pun tak mampu menutupi mimpi yang mati muda, digantikan oleh luka-luka baru seperti parut di siku dari kerja keras yang tak kunjung memuaskan. Luka menjadi bahasa universal yang tak terbakar, abadi dalam diam, sekaligus bukti eksistensi manusia yang terus bertahan.

Pada akhirnya, puisi ini menyimpulkan bahwa hidup adalah akumulasi luka yang bertunas di bawah kulit. Luka-luka itu disimpan, bocor sesekali, menjadi danau tempat manusia berenang dalam kesunyian. Meski tak terlihat, luka tak pernah benar-benar sembuh—ia menjelma abu yang tetap berdarah, simbol kepedihan yang melekat dalam perjalanan hidup. Luka bukan sekadar derita, melainkan catatan perjuangan, guru yang mengajarkan makna kedewasaan, dan bukti bahwa manusia tetap hidup justru karena kemampuan mereka merawat luka-luka itu. Dalam diam, luka-luka itulah yang membentuk identitas, mengajari manusia untuk terus bernapas di tengah retakan dunia.

#ardikamal #mentalillnes #mentalhealth #depression #depresi #syair #literasi #penulis #poem #puisi #jurnal #luka #perspektive #monolog #sastra