Sebuah Puisi: Tetap | Tepat
Ditulis & Disuarakan oleh Ardi Kamal Karima
Puisi ini seakan menggambarkan keresahan seseorang yang tengah menghadapi dilema batin. Pertanyaan-pertanyaan yang diajukan menunjukkan adanya konflik internal antara keinginan untuk menyempurnakan sesuatu (merekatkan bagian yang terbuka) dengan realitas bahwa tidak semua hal bisa sempurna. Konsep "akal sehat yang kuat" mengisyaratkan pencarian akan stabilitas emosional di tengah ketidakpastian hidup. Penggunaan kata-kata seperti "toko matrial Tutup!", "Apotek tak bisa dibujuk!", dan "Tempat ibadah kian hari semacam pasar" mencerminkan kekecewaan terhadap institusi atau sistem yang dianggap tidak mampu memberikan solusi atas permasalahan yang dihadapi. Secara psikologis, puisi ini bisa diartikan sebagai ekspresi dari perasaan frustrasi, kegelisahan, dan pencarian makna hidup.
Puisi ini menyentuh pertanyaan-pertanyaan eksistensial yang mendasar, seperti asal-usul manusia, tujuan hidup, dan hubungan manusia dengan Tuhan. Konsep "gelar lulusan ujian pada rahim Ibu" merujuk pada kepolosan dan kemurnian manusia pada saat dilahirkan. Namun, seiring berjalannya waktu, manusia dihadapkan pada berbagai persoalan hidup yang kompleks. Pertanyaan "Apa Tuhan membuka lowongan lagi bagi diriku?" menunjukkan kerinduan akan suatu keadaan yang lebih baik dan pencarian akan makna di balik penderitaan. Dari sudut pandang filsafat, puisi ini bisa dilihat sebagai refleksi tentang kondisi manusia yang rentan, terbatas, namun tetap merindukan kesempurnaan dan kebahagiaan.
Secara sastrawi, puisi ini memiliki kekuatan dalam penggunaan bahasa yang metaforis dan imajinatif. Penggunaan tanda baca yang unik (|), misalnya, menciptakan efek disonansi yang menarik perhatian pembaca. Struktur bait yang pendek dan padat memperkuat kesan intensitas emosi yang ingin disampaikan. Tema utama puisi ini adalah tentang pencarian identitas, makna hidup, dan penerimaan terhadap keadaan. Penggunaan diksi yang sederhana namun bermakna dalam, serta penggunaan imaji yang kuat, membuat puisi ini mudah diingat dan membekas di benak pembaca.
#puisi #ardikamal