Rata-rata dari kita punya banyak pencaapaian yang dipengen. Entah itu berhubungan dengan diri kita, keluarga, atau bahkan sesuatu yang lebih besar dari itu semua. Tapi kadang kita malah menyia-nyiakan waktu. Kita punya hal yang ingin dicapai tapi bingung gimana caranya. Ada beberapa metode buat nentuin capain yang di ingin. Yang pertama Spesifik artinya jelas, apa, kapan, di mana. Spesifik sangat sempit artinya sangat mendetail dan enggak abstrak.
Misalnya tujuan kita pingin kaya. Kaya kan luas banget, setiap orang punya ukuran kayanya masing-masing. Kalau kita enggak menetapkan berapa jelasnya, seperti apa kaya yang kita pingin, ya sama aja bohong. Seenggaknya tetapin standar untuk menjadi kaya. Misalnya, punya uang lebih dari tiga ratus juta, atau punya rumah seharga lima ratus juta. Intinya tetapkan hal yang kongkrit, bukan abstrak. Sesuatu yang jelas dan bisa ditakar.
Yang ke dua Measurable alias dapat diukur, Biar bisa kita pantau sejauh mana usaha kita mencapai target. Misalnya, Kita udah nabung 5 juta perbulan sejak Januari 2018. Kalau dihitung sapai sekarang udah berapa? Apa sampai ke tujuan kita. Katakanlah kita pingin punya mobil, dikali aja tuh 5 juta dari Januari dua ribu delapan belas sampai sekarang. Katakanlah masih kurang 20 juta lagi, berarti kita harus bisa mengukur dan mencari cara gimana dapetin 20 juta dalam waktu 2 bulan.
Buatlah patokan-patokan yang bisa diukur jadi kita gak perlu bingung harus gimana. Artinya kita punya rencana buat dapetin 20 juta itu gimana. Menjual aset misalnya, atau macem-macemlah. Yang jelas harus sepadan menurutku, kalau dihitung antara usaha dan target.
Ke tiga, Attainable atau realistis artinya sesuai realita aja. Jangan mencari yang susah dijangkau, dan jangan mencari sesuatu yang sangat mudah dijangkau. Biasanya kalau yang susah dijangkau bakal bikin kita patah semangat.
Sebaliknya, kalau hal itu mudah buat dijangkau, kenapa kita harus repot-repot mikir caranya. Artinya yang menurut kalian pas aja. Contoh sederhananya, dengan uang 50 ribu kalau kalian ngopi di kedai biasa, kalian pulang masih bisa bawa dua puluh atau tiga puluh ribu. Dibandingkan harus ke setarbak misalnya, dengan 50 ribu cuma bisa dapet satu atau dualah.
Attainable itu lebih ke arah apa yang kalian miliki, dan apa yang mampu dicapai. Anggap aja dengan ngopi di kedai kopi biasa, kita masih bisa nyimpen duit setidaknya buat bensin atau buat nongkron selanjutnya. Realistis aja, jangan memakasakan sesuatu yang gak bisa kalian penuhi, atau nilai gak sepadan. intinya fungsi dari kegiatan itu sama, ngopi buat minum kopi. kopi ya kopi buat diminum, toh kadang kedai kopi biasa lebih kerasa kopinya ketimbang yang kopi rasa-rasa.
Yang ke empat relevan, setidaknya kita punya sesuatu hal yang ingin dicapai ke depannya. Misalnya, aku pingin jadi barista dan gimana caranya aku bisa jadi barista yang menurutku kredibel. Kalian susun deh dari awal sampai akhir atau, sampai titik dimana kalian merasa bahwa itu titik kredibel kalian. Coba aja tulis, biar enggak melenceng dari tujuan awal kalian.
Ke lima timely atau punya target waktu kapan, deadline simplenya. Dua tahun dari sekarang, aku pingin jadi barista yang kredibel. Tulis aja, buat note, tempel di kamar, atau note di hape. Dua tahun itu waktu yang singkat, kalau kita gak fokus. Seengaknya dengan buat deadline, kita tahu kapan harus istirahat dan kemampuan kita seperti apa. Banyak dari kita, masih punya tujuan yang abstrak.
Intro :
Franz Schubert Fantasy in C major D760 op15 Wanderer II Adagio
Daniel Blanch
Back sound :
Sad lullaby
WalterMazzaccaro
Kritik dan saran:
Ig : keresahan.mu atau sekitaran.mu
twitter : @keresahan_mu