Listen

Description

Salah satu ayat dalam surat Hud berbicara tentang larangan hati dari condong kepada orang zalim. Allah berfirman:

وَلَا تَرْكَنُوا إِلَى الَّذِينَ ظَلَمُوا فَتَمَسَّكُمُ النَّارُ وَمَا لَكُمْ مِنْ دُونِ اللَّهِ مِنْ أَوْلِيَاءَ ثُمَّ لَا تُنْصَرُونَ

Dan janganlah kalian cenderung kepada orang-orang yang zalim yang menyebabkan kalian disentuh api neraka, dan sekali-kali kalian tiada mempunyai seorang penolong pun selain dari Allah, kemudian kalian tidak akan diberi pertolongan. (QS. Hud: 113)

Imam al Qurthuby mengutip Ibnu Zaid bahwa:

الرُّكُونُ هُنَا الْإِدْهَانُ

“(makna) ar Rukûn (cenderung) dalam ayat ini adalah al id-hân (menjilat)” (Tafsir al Qurthuby, 9/108)

Ayat ini memang berat, hingga walau hanya ayat ini saja, kalau difikirkan betul-betul, sudah cukup membuat rambut kita ‘beruban’, apalagi jika ditambah ayat-ayat yang lainnya.

Bagaimana tidak berat, lewat ayat ini Allah bukan saja melarang kita berbuat zalim, bukan sekedar melarang condong kepada kezaliman, namun melarang hati condong kepada orang yang berbuat zalim, padahal orang yang berbuat zalim kadang-kadang adalah teman baik kita, atau mereka atasan kita, atau justru penguasa, dan Allah tetap mengancamnya dengan ‘fa tamassakumun nâr’ (api neraka akan menyentuh kalian).