Listen

Description

Kapan Tibanya Saat Beristirahat?

Ketika sebuah tugas yang dirasa besar dan berat sudah selesai dilakukan, ketika ketaatan demi ketaatan telah ditunaikan, ketika merasa diri telah banyak berkontribusi dalam perjuangan, tidak jarang timbul dalam pikiran seseorang, “sekaranglah saatnya beristirahat sejenak”. Sebaliknya adakalanya seseorang ketika semua usahanya mentok, tidak membuahkan hasil, lalu menjumpai jalan yang dilalui semakin terjal dan berduri, teman perjalanan juga sudah enggan turut mendaki, lalu terlintas dalam hati: “aku lelah dengan upaya ini, sebaiknya istirahat saja”.

Padahal Al Hasan bin Shalih rahimahullah pernah menyatakan:

"Sesungguhnya syaithan bisa (memancing dengan) membukakan 99 pintu kebajikan, agar masuk ke satu pintu keburukan yang syaithan inginkan."

Bisa jadi syaithan memang tidak begitu menghalang-halangi berbagai macam upaya keta’atan hingga akhirnya menghasilkan kesuksesan, namun ada ujung yang dinantinya, yang diharapkannya, semisal munculnya rasa ‘ujub/berbangga diri dg melalaikan pemberi nikmat, atau yang diinginkannya adalah munculnya sikap sudah cukup sehingga selanjutnya istirahat.

Suatu ketika Imam Ahmad bin Hanbal rahimahullah ditanya:

"Kapan seorang hamba dapat mengecap (waktu) istirahat? Maka beliau menjawab:

saat pertama kali kaki dia menginjak surga."

Simak selengkapnya di telegram Teras Hijrah:
https://t.me/terashijrah

#kapan #tibanya #saat #beristirahat
#terashijrah