1 Korintus 9:1-27- Panggilan Paulus. “Tiap-tiap orang yang turut mengambil bagian dalam pertandingan, menguasai dirinya dalam segala hal. Mereka berbuat demikian untuk memperoleh suatu mahkota yang fana, tetapi kita untuk memperoleh suatu mahkota yang abadi.” (1 Korintus 9:25)
Perjalanan hidup seseorang pada umumnya sangat dipengaruhi oleh apa tujuan yang ia ingin raih dalam hidup. Oleh sebab itu, memiliki tujuan hidup dalam dunia ini adalah hal yang sangat penting. Rasul Paulus dengan tegas menjelaskan: panggilan hidupnya sebagai seorang rasul, bukanlah ditentukan oleh pendapat yang salah dari beberapa jemaat Korintus pada waktu itu. Dalam konteks ini, beberapa Jemaat di Korintus mempertanyakan keabsahan kerasulan Paulus karena ia tidak memiliki fasilitas yang sama seperti para rasul lainnya. Bila para rasul lain menerima dukungan dan tunjangan dari Jemaat, Paulus ternyata tidak menerimanya. Paulus menjelaskan bahwa panggilannya sebagai Rasul Yesus Kristus ditentukan oleh perjumpaannya secara pribadi dengan Tuhan Yesus, yang terjadi dalam perjalanannya ke Damsyik (bnd. Kis. 9). Selain itu, panggilannya sebagai Rasul adalah berdasarkan buah pelayanannya yang telah menghasilkan beberapa jemaat Tuhan, termasuk Jemaat Korintus. Paulus memang tidak memakai hak kerasulannya, yakni supaya jemaat Korintus memenuhi segala macam hak hidupnya sebagai seorang rasul Allah. Tetapi hal itu terjadi karena ia memilih tidak menerimanya. Bagi Paulus, pemberitaan Injil adalah tugas yang diberikan oleh Allah padanya. Oleh sebab itu, Paulus menegaskan, “tujuannya adalah untuk memperoleh mahkota yang abadi. Upahku ialah bahwa aku boleh memberitakan Injil tanpa upah, dan bahwa aku tidak mempergunakan hakku sebagai pemberita Injil. Supaya aku boleh memenangkan sebanyak mungkin orang. Dan Celakalah aku, jika aku tidak memberitakan Injil.” Mempelajari panggilan Rasul Paulus menjadi sebuah cermin yang mengoreksi kehidupan kita. Sebagai umat Allah, kita dipanggil untuk memberitakan Injil di manapun dan apapun kondisi kita. Selama ini, apakah telah kita sungguh-sungguh hidup sesuai panggilan Allah ini? Marilah kita kembali bersemangat memberitakan Injil, supaya kita dapat berkata seperti Paulus bahwa, “aku tidak berlari tanpa tujuan dan aku bukan petinju yang sembarangan saja memukul.”
STUDI PRIBADI: Apakah kita telah menemukan panggilan yang sama seperti Paulus yaitu hidup sebagai pemberita Injil? Apa hambatan kita sehingga tidak memberitakan Injil?
Pokok Doa: Berdoa lahbagi Gereja Tuhan agar didorong dengan semangat yang luar biasa untuk memberitakan Injil. Berdoa bagi setiap umat Allah untuk selalu rindu memberitakan Injil kepada banyak orang.
PERSPEKTIF & LECTIO DIVINA
Sumber : https://play.google.com/store/apps/details?id=org.gloriasatelit.gloria
Dapat dilihat juga di web GKA Gloria Samudra
https://samudra.gkagloria.id/category/lectio-divina/
Google Podcast :
https://www.google.com/podcasts?feed=aHR0cHM6Ly9hbmNob3IuZm0vcy8zYjA3NDFhNC9wb2RjYXN0L3Jzcw==
Spotify :
https://open.spotify.com/show/6cqKTmoI403NaMbte4E5Jh
Youtube :
https://www.youtube.com/channel/UCq_oOVSq1c4db4LQj-uNenA
Breaker :
https://www.breaker.audio/renungan-kristen-lectio-divina-and-perspektif
Pocket Casts
https://pca.st/q6pcbzdj
Radio Public
https://radiopublic.com/renungan-kristen-lectio-divina-p-GE7A7N
Over cast
https://overcast.fm/itunes1534776375/adi-santoso
#Perspektif #LectioDivina #AudioSaatTeduh #AudioAlkitab #AudioBible #audioperspektif #audiolectiodivina #renungankristen
#GKAGLORIASAMUDRA
#LectioDivina #AudioSaatTeduh #AudioAlkitab #AudioBible #audioperspektif #audiolectiodivina #renungankristen #MotivasiKristen #renunganharian
#GKAGLORIA