Daniel 3:1-30 - Perapian yang Menyala. “Jika Allah kami yang kami puja sanggup melepaskan kami, maka Ia akan melepaskan kami dari perapian yang menyala-nyala itu..; tetapi seandainya tidak... kami tidak akan memuja dewa tuanku, dan tidak akan menyembah patung emas yang tuanku dirikan itu.” (17-18)
Di dunia yang berkembang ini, kita seringkali dihadapkan pada situasi di mana kita harus memilih antara berpegang teguh pada prinsip kita atau ikut arus banyak orang. Pada kisah Daniel 3, kita melihat tiga teman Daniel, yaitu Sadrakh, Mesakh, dan Abednego, diperhadapkan pada pilihan yang sulit ketika ditugaskan untuk menyembah patung emas yang dibuat oleh raja Nebukadnezar. Seperti dalam kehidupan kita sehari-hari, mereka harus memilih antara mempertahankan imannya atau menyerah pada desakan budaya dan kebiasaan yang dominan.
Sadrakh, Mesakh, dan Abednego memilih untuk bertahan dan mempertahankan iman mereka, bahkan jika itu berarti menghadapi hukuman mati dengan dibakar hidup-hidup di dalam dapur api (Dan. 3:12- 23). Ketika dihadapkan pada raja dan ditanyai tentang keputusan mereka, mereka memberikan jawaban yang sangat terkenal, “Jika Allah kami yang kami puja sanggup melepaskan kami, maka Ia akan melepaskan kami dari perapian yang menyala-nyala itu, dan dari dalam tanganmu, ya raja; tetapi seandainya tidak, hendaklah tuanku mengetahui, ya raja, bahwa kami tidak akan memuja dewa tuanku, dan tidak akan menyembah patung emas yang tuanku dirikan itu” (Dan. 3:17-18). Tuhan memelihara ketiga teman Daniel dari api dan mereka selamat keluar dari dapur api tanpa terluka, sehingga memuliakan nama-Nya di mata raja Nebukadnezar (Dan. 3:24-30).
Sadrakh, Mesakh, dan Abednego menunjukkan betapa pentingnya mempertahankan keyakinan dan prinsip-prinsip sebagai orang percaya, bahkan dalam situasi yang paling sulit sekalipun. Ketika dihadapkan pada tekanan atau godaan untuk mengikuti arus kebanyakan, kita harus dapat memilih untuk tetap setia kepada Tuhan dan prinsip-prinsip-Nya. Kita harus mengambil contoh dari keberanian dan keteguhan hati tiga teman Daniel ini dan mengandalkan Tuhan untuk memberikan kekuatan dan hikmat yang diperlukan untuk menghadapi setiap situasi. Kita harus berjuang untuk memilih hidup berintegritas dan setia pada Tuhan dalam setiap situasi yang kita hadapi, dan memuliakan nama-Nya dengan segala yang kita lakukan.
STUDI PRIBADI: Renungkanlah hidup Anda. Apakah Anda mengutamakan Tuhan di atas segalanya? Apa yang terpenting dalam hidup? Uang, kekayaan, kesuksesan atau Tuhan?
Pokok Doa: Berdoalah agar orang-orang Kristen lebih mencintai Tuhan daripada mencintai uang, kekayaan dan kesuksesan.
PERSPEKTIF & LECTIO DIVINA
Sumber : https://play.google.com/store/apps/details?id=org.gloriasatelit.gloria
Dapat dilihat juga di web GKA Gloria Samudra
https://samudra.gkagloria.id/category/lectio-divina/
Google Podcast :
https://www.google.com/podcasts?feed=aHR0cHM6Ly9hbmNob3IuZm0vcy8zYjA3NDFhNC9wb2RjYXN0L3Jzcw==
Spotify :
https://open.spotify.com/show/6cqKTmoI403NaMbte4E5Jh
Youtube :
https://www.youtube.com/channel/UCq_oOVSq1c4db4LQj-uNenA
Breaker :
https://www.breaker.audio/renungan-kristen-lectio-divina-and-perspektif
Pocket Casts
https://pca.st/q6pcbzdj
Radio Public
https://radiopublic.com/renungan-kristen-lectio-divina-p-GE7A7N
Over cast
https://overcast.fm/itunes1534776375/adi-santoso
#Perspektif #LectioDivina #AudioSaatTeduh #AudioAlkitab #AudioBible #audioperspektif #audiolectiodivina #renungankristen
#GKAGLORIASAMUDRA
#LectioDivina #AudioSaatTeduh #AudioAlkitab #AudioBible #audioperspektif #audiolectiodivina #renungankristen #MotivasiKristen #renunganharian
#GKAGLORIA