Efesus 1:3-14 - Berpusat Pada Kemuliaan Allah. “Karena itu berdoalah demikian: Bapa kami yang di surga, dikuduskanlah nama-Mu, datanglah kerajaan-Mu, jadilah kehendak-Mu di bumi seperti di surga.” (Matius 6:9-10)
Doa Bapa Kami diberikan Yesus sebagai model doa orang Kristen yang sejati. Di dalamnya berisi enam permintaan dan terdiri dari 2 bagian. Bagian pertama mencakup tiga permintaan yang berpusatkan pada kemuliaan Allah (nama-Nya, kerajaan-Nya dan kehendak-Nya). Sedangkan bagian kedua berisi tiga pemohonan berhubungan dengan kebutuhan manusia (makanan sehari-hari, pengampunan dan pelepasan). Ketika memulai doa dengan mengucapkan “Bapa kami yang di surga” berarti kita sedang menyapa Allah yang bersifat pribadi dan penuh kasih seperti seorang bapa mengasihi anaknya. Frasa “dikuduskanlah nama-Mu” mengingatkan bahwa kita sedang menghadap Allah yang Mahakudus. Kita perlu datang dengan penuh hormat dan kekudusan. Kita tidak bisa datang kepada Allah tanpa mengakui dan meletakkan segala dosa kita. Ketika kita berdoa nama itu dikuduskan, maka ini merupakan pernyataan pujian dan komitmen untuk menghormati dan memuliakan nama kudus Allah. Frasa “Datanglah Kerajaan-Mu” menunjuk pada pemerintahan rohani Allah, bukan kemerdekaan Israel dari Roma. Kerajaan Allah dinyatakan dalam perjanjian dengan Abraham, lalu hadir dalam pemerintahan Kristus di dalam hati setiap orang percaya, dan akan menjadi sempurna saat Kristus datang untuk kedua kalinya, ketika semua kejahatan dihancurkan dan Allah memerintah di langit dan bumi yang baru. Jadi kita percaya bahwa Kerajaan Allah akan datang dengan sempurna dan Allah dimuliakan. Ketika berdoa “Jadilah kehendak-Mu” artinya kita percaya bahwa maksud yang terbaik dan sempurna dari Allah akan terlaksana di bumi dan di surga, baik di masa kini dan masa akan datang. Doa ini membawa kepada iman dan penyerahan penuh pada kehendak Allah atas hidup kita, dan juga mendorong kita untuk mempersembahkan diri menjadi pelaku-pelaku kehendak Allah agar Dia dimuliakan di atas hidup kita. Kita boleh berdoa menyatakan permohonan dan permintaan, namun jangan menghabiskan semua kata dan fokus hati pada diri kita. Sebaliknya kita perlu mengutamakan dan memusatkan doa pada apa yang mulia bagi Allah sehingga permintaan kita akan terarah bagi kemuliakan nama Tuhan.
STUDI PRIBADI: Mengucapkan kata-kata Doa Bapa Kami berulang-ulang memang mudah. Tetapi, apa kita sungguh-sungguh merenungkan dan menghayati makna tiap katanya?
Pokok Doa: Mohon Allah Roh Kudus menerangi hati dan pikiran kita, serta menolong kita untuk berkata-kata di dalam doa kepada Allah Bapa.
PERSPEKTIF & LECTIO DIVINA
Sumber : https://play.google.com/store/apps/details?id=org.gloriasatelit.gloria
Dapat dilihat juga di web GKA Gloria Samudra
https://samudra.gkagloria.id/category/lectio-divina/
Google Podcast :
https://www.google.com/podcasts?feed=aHR0cHM6Ly9hbmNob3IuZm0vcy8zYjA3NDFhNC9wb2RjYXN0L3Jzcw==
Spotify :
https://open.spotify.com/show/6cqKTmoI403NaMbte4E5Jh
Youtube :
https://www.youtube.com/channel/UCq_oOVSq1c4db4LQj-uNenA
Breaker :
https://www.breaker.audio/renungan-kristen-lectio-divina-and-perspektif
Pocket Casts
https://pca.st/q6pcbzdj
Radio Public
https://radiopublic.com/renungan-kristen-lectio-divina-p-GE7A7N
Over cast
https://overcast.fm/itunes1534776375/adi-santoso
#Perspektif #LectioDivina #AudioSaatTeduh #AudioAlkitab #AudioBible #audioperspektif #audiolectiodivina #renungankristen
#GKAGLORIASAMUDRA
#LectioDivina #AudioSaatTeduh #AudioAlkitab #AudioBible #audioperspektif #audiolectiodivina #renungankristen #MotivasiKristen #renunganharian
#GKAGLORIA