Listen

Description

Ibrani 12:1-17 - Bertekun dalam Iman. “Hai anakku, janganlah anggap enteng didikan Tuhan, dan janganlah putus asa apabila engkau diperingatkan-Nya; karena Tuhan menghajar orang yang dikasihi-Nya, dan Ia menyesah orang yang diakui-Nya sebagai anak.” (Ibrani 12:5-6)

Hampir tidak pernah saya lihat seorang bapak menghajar anak tetangganya karena kenakalan dan keusilan anak tersebut. Karena seharusnya bapak kandung yang menangani, anak tanggungannya. Demikian juga Allah kepada setiap kita anak-Nya, Ia akan mendisiplin apabila jalan kita serong. Ia akan segera memperbaiki karakter dan tindakan kita sehingga semakin berkenan. Saya tidak bisa membayangkan apabila orang tua saya tetap diam, ketika saya melakukan hal yang jelas-jelas salah. Mungkin saya bertanya dalam hati: “Jangan-jangan setelah pendiaman ini saya akan dihabisi sehabis-habisnya?” So, berhati-hatilah kita bermain-main dengan api dan terus melakukan kesalahan karena Tuhan diam. Pastilah Tuhan akan menuntut pertanggungjawaban kita di akhir bagian. Di dalam Ibrani, Tuhan digambarkan sebagai Bapa yang mendidik dan mendisiplin anak-Nya (ay. 5-6). Namun disiplin dan didikan itu dilandasi oleh kasih dan kepedulian-Nya kepada kita. Ia menyesah dan menghajar orang yang dikasihi-Nya dan orang yang diakui-Nya sebagai anak-Nya. Jadi janganlah kecewa apabila Ia mendidik dan mendisiplin setiap kita. Tujuannya bukan berhenti supaya kita kapok/tahu rasa. Tujuan akhirnya adalah supaya hidup kita dapat berubah dan semakin bertumbuh di dalam Tuhan. Jerry Bridges berkata: “Tujuan Tuhan mendisiplin bukan untuk menghukum tetapi untuk mentransformasi kita.” Jadi pada saat ujian atau disiplin dari Tuhan datang, maka kita perlu bertanya tentang apa yang mau ingin diubah-Nya? Apakah Ia hendak mengikis ke-egois-an kita? Apakah Ia hendak menjadikan kita rendah hati? Kiranya kita dapat menjadi peka di kala sedang dididik-Nya. Kalau kita orang tua di dunia mendisiplin anak kita tentu dengan tujuan agar anak kita berubah menjadi lebih baik. Terlebih lagi Tuhan kita, Ia mendidik kita supaya kita berubah menjadi semakin indah di hadapan-Nya. Di dalam rancangan-Nya yang sempurna, Allah mau agar kita menjadi dengan serupa gambaran anak-Nya, yakni Yesus Kristus.

STUDI PRIBADI: Dalam hal apa kita kadang bisa sombong dan merasa mampu, mintalah pengampunan Tuhan dan berbaliklah daripada perbuatan itu.

Berdoalah: Tuhan jikalau kami mendapati diri sedang mengalami disiplin dari Engkau, maka biarlah setiap kami dapat memiliki hati yang siap. Kiranya juga kami dapat menjadi pribadi yang diubah setelah hajaran Tuhan terjadi.

PERSPEKTIF & LECTIO DIVINA
Sumber : https://play.google.com/store/apps/details?id=org.gloriasatelit.gloria
Dapat dilihat juga di web GKA Gloria Samudra
https://samudra.gkagloria.id/category/lectio-divina/

Google Podcast :
https://www.google.com/podcasts?feed=aHR0cHM6Ly9hbmNob3IuZm0vcy8zYjA3NDFhNC9wb2RjYXN0L3Jzcw==

Spotify :
https://open.spotify.com/show/6cqKTmoI403NaMbte4E5Jh

Youtube :
https://www.youtube.com/channel/UCq_oOVSq1c4db4LQj-uNenA

Breaker :
https://www.breaker.audio/renungan-kristen-lectio-divina-and-perspektif

Pocket Casts
https://pca.st/q6pcbzdj

Radio Public
https://radiopublic.com/renungan-kristen-lectio-divina-p-GE7A7N

Over cast
https://overcast.fm/itunes1534776375/adi-santoso

#Perspektif  #LectioDivina  #AudioSaatTeduh #AudioAlkitab #AudioBible #audioperspektif #audiolectiodivina #renungankristen
#GKAGLORIASAMUDRA
#LectioDivina  #AudioSaatTeduh #AudioAlkitab #AudioBible #audioperspektif #audiolectiodivina #renungankristen #MotivasiKristen #renunganharian
#GKAGLORIA