Matius 6:16-18 - Beragama Ddemi Tuhan. dan cucilah mukamu, supaya jangan dilihat oleh orang bahwa engkau sedang berpuasa, melainkan hanya oleh Bapamu yang ada di tempat tersembunyi. Maka Bapamu yang melihat yang tersembunyi akan membalasnya kepadamu.” (Matius 6:17, 18)
Secara mayoritas, orang Indonesia mengaku beragama. Oleh sebab itu, hidup beragama sudah menjadi bagian yang tidak terpisahkan dari hidup kita bangsa Indonesia. Bahkan ada sebagian orang yang mempraktikkan kehidupan beragamanya secara terang-terangan di ranah publik, supaya orang lain tahu mereka beragama dan “taat” menjalankan ajaran agama mereka. Jadi, kita perlu memahami apa yang menjadi tujuan kita untuk hidup beragama. Bagian Firman Tuhan yang kita bahas hari ini juga mengangkat salah satu aktivitas rohani atau “ritual agama”, yaitu berpuasa. Isu ini diangkat karena orang-orang Yahudi pada masa itu memiliki kebiasaan berpuasa, setidaknya seminggu dua kali, hari Senin dan Kamis; belum lagi ditambah puasa-puasa lain yang berkaitan dengan perayaan tertentu seperti Yom Kipur (Hari Raya Perdamaian). Yang menjadi masalah ialah, mereka suka memamerkan puasa mereka di hadapan publik. Tujuannya adalah untuk memamerkan “kesalehan” dan “kekudusan” agar mendapatkan pujian dan pengakuan sebagai orang saleh dan taat pada aturan dan ajaran agama. Oleh sebab itu, Tuhan Yesus mengingatkan motivasi yang tidak kudus dari disiplin rohani mereka. Dalam konteks inilah Tuhan Yesus mengingatkan, berpuasa bukanlah untuk dilihat orang, bahkan sebisa mungkin puasanya harus disembunyikan, ada tertulis: “Apabila engkau berpuasa, minyakilah kepalamu dan cucilah mukamu, supaya jangan dilihat oleh orang bahwa engkau sedang berpuasa.” Sebaliknya biarlah hanya Bapa di sorga yang ada di tempat tersembunyi yang mengetahuinya. Dengan demikian, “maka Bapamu yang melihat yang tersembunyi akan membalasnya kepadamu.” Kata “hanya” menegaskan biarlah Allah menjadi satu-satunya pribadi yang tahu, disenangkan dan dimuliakan melalui disiplin rohani kita. Sampai hari ini, ketika kita melakukan segala macam kegiatan rohani, pernahkah kita mengevaluasi diri, apakah kita sedang mencari perkenanan Allah atau manusia. Carilah Allah demi perkenanan-Nya semata, bukan pujian dan pengakuan manusia.
STUDI PRIBADI: Apakah yang membuat kita ingin dipuji oleh orang lain? Bagaimana kita melakukan segala kegiatan rohani dan kesalehan kita dengan baik dan benar?
Pokok Doa: Berdoa untuk jemaat Tuhan agar memahami pentingnya puasa sebagai salah satu disiplin rohani, dan juga terdorong untuk dengan setia menjalankannya dengan motivasi dan sikap hati yang benar.
PERSPEKTIF & LECTIO DIVINA
Sumber : https://play.google.com/store/apps/details?id=org.gloriasatelit.gloria
Dapat dilihat juga di web GKA Gloria Samudra
https://samudra.gkagloria.id/category/lectio-divina/
Google Podcast :
https://www.google.com/podcasts?feed=aHR0cHM6Ly9hbmNob3IuZm0vcy8zYjA3NDFhNC9wb2RjYXN0L3Jzcw==
Spotify :
https://open.spotify.com/show/6cqKTmoI403NaMbte4E5Jh
Youtube :
https://www.youtube.com/channel/UCq_oOVSq1c4db4LQj-uNenA
Breaker :
https://www.breaker.audio/renungan-kristen-lectio-divina-and-perspektif
Pocket Casts
https://pca.st/q6pcbzdj
Radio Public
https://radiopublic.com/renungan-kristen-lectio-divina-p-GE7A7N
Over cast
https://overcast.fm/itunes1534776375/adi-santoso
#Perspektif #LectioDivina #AudioSaatTeduh #AudioAlkitab #AudioBible #audioperspektif #audiolectiodivina #renungankristen
#GKAGLORIASAMUDRA
#LectioDivina #AudioSaatTeduh #AudioAlkitab #AudioBible #audioperspektif #audiolectiodivina #renungankristen #MotivasiKristen #renunganharian
#GKAGLORIA