Matius 6:1-4 - Penyalur Berkat yang Berkenan. “Hendaklah sedekahmu itu diberikan dengan tersembunyi, maka Bapamu yang melihat yang tersembunyi akan membalasnya kepadamu.” (Matius 6:4)
Jika memperhatikan perkataan Tuhan Yesus tentang memberi sedekah, maka kita akan menemukan motif, tujuan dan cara orang Yahudi pada zaman-Nya memberi sedekah. Kita tahu, bahwa pemberian sedekah merupakan bagian dari kewajiban keagamaan Yahudi kala itu (ay. 1). Mereka melakukan sebagai ketaatan pada perintah Tuhan. Secara umum, memberi sedekah kepada fakir miskin, yatim-piatu, atau para janda adalah bagian dari suatu ibadah (bdk. Yak. 1:27). Namun yang menjadi masalah adalah bukan soal sedekahnya, tetapi motif, tujuan dan cara orang memberikan sedekah tersebut. Ketiga hal ini dapat menjadi barometer bagi kita dalam memberi “sedekah” yang berkenan kepada Tuhan. Pertama adalah motif dalam memberi sedekah. Tuhan Yesus telah mengingatkan para pendengar saat itu, agar dalam memberi, mereka tidak memiliki motif untuk dilihat orang. Tindakan memberi sedekah memang dapat membuat orang lain memuji kita, menganggap diri kita hebat, luar biasa baik, murah hati dan seterusnya. Nampaknya, jika itu yang menjadi motif kita dalam memberi sedekah, maka kita tidak mendapatkan upah dari Bapa, atau kita tidak berkenan kepada-Nya (ay. 1). Kedua adalah tujuan dalam memberi sedekah. Tuhan Yesus telah mengingatkan bahwa tujuan orang-orang munafik memberi sedekah adalah agar mereka dipuji orang. Jadi, bukan hanya dilihat orang, tetapi mereka juga ingin mendapatkan pujian. Karena mereka mengejar pujian dari manusia, maka mereka tidak mendapatkan pujian dari Tuhan, sebab mereka melakukannya bukan untuk kemuliaan Tuhan, melainkan mengejar pujian dari manusia. Ketiga adalah cara dalam memberi sedekah. Tuhan Yesus telah menjelaskan agar dalam memberi sedekah “tangan kiri” jangan mengetahui apa yang diberikan oleh “tangan kananmu.” Cara kita memberi sedekah tanpa perlu menunjukkan perbuatan baik kita, pamer, atau menonjolkan diri, sebab Bapa Sorgawi tahu apa yang kita perbuat. Perbuatan kita bukan untuk mencari pengakuan orang, melainkan perkenanan Tuhan sebagai ibadah kita kepada-Nya.
STUDI PRIBADI: Mengapa memberi sedekah adalah bagian dalam kewajiban keagamaan Yahudi saat itu? Bagaimana kita? Bagaimana bersedekah yang diperkenan Tuhan?
Pokok Doa: Berdoalah bagi diri sendiri maupun jemaat Tuhan, agar mereka memberikan sedekah dengan motif, tujuan dan cara yang benar sehingga memperkenan hati Tuhan, dan Tuhan berkenan memberkati mereka.
PERSPEKTIF & LECTIO DIVINA
Sumber : https://play.google.com/store/apps/details?id=org.gloriasatelit.gloria
Dapat dilihat juga di web GKA Gloria Samudra
https://samudra.gkagloria.id/category/lectio-divina/
Google Podcast : 
https://www.google.com/podcasts?feed=aHR0cHM6Ly9hbmNob3IuZm0vcy8zYjA3NDFhNC9wb2RjYXN0L3Jzcw==
Spotify :
https://open.spotify.com/show/6cqKTmoI403NaMbte4E5Jh
Youtube :
https://www.youtube.com/channel/UCq_oOVSq1c4db4LQj-uNenA
Breaker :
https://www.breaker.audio/renungan-kristen-lectio-divina-and-perspektif
Pocket Casts
https://pca.st/q6pcbzdj
Radio Public
https://radiopublic.com/renungan-kristen-lectio-divina-p-GE7A7N
Over cast
https://overcast.fm/itunes1534776375/adi-santoso
#Perspektif  #LectioDivina  #AudioSaatTeduh #AudioAlkitab #AudioBible #audioperspektif #audiolectiodivina #renungankristen
#GKAGLORIASAMUDRA 
#LectioDivina  #AudioSaatTeduh #AudioAlkitab #AudioBible #audioperspektif #audiolectiodivina #renungankristen #MotivasiKristen #renunganharian
#GKAGLORIA