Yehezkiel 17:1-24 - Perumpamaan Dua Rajawali. “Demi Aku, Allah yang hidup, Tuhan Yang Mahatinggi, raja Yehuda akan mati di Babel, karena ia telah mengingkari sumpahnya dan melanggar perjanjiannya dengan raja Babel yang telah mendudukkan dia di atas takhta.” (Yehezkiel 17:16)
Rajawali adalah burung yang dikenal tangguh. Selain dapat terbang melesat tinggi, dengan pandangannya yang tajam, rajawali dapat menjadi burung pemangsa yang kuat. Tidak heran burung rajawali sering dijadikan sebagai filosofi dalam menjalani bidang kehidupan, misal bisnis atau pekerjaan, studi, dan masa depan. Karena ibarat rajawali yang melesat tinggi, kuat, dan punya pandangan/visi jauh ke depan, maka seperti itulah harapan dibalik simbol dari burung rajawali. Dalam Yehezkiel 17, Allah mengucapkan perumpamaan kepada kaum Israel (ayat 2). Allah hendak menyatakan apa yang terjadi kepada bangsa Israel dengan perumpamaan seekor burung rajawali. Ada 2 jenis burung rajawali yang Allah sampaikan: Pertama (ayat 3-6), burung rajawali yang menggambarkan raja Babel, Nebukadnezar yang datang ke Yerusalem dan mengambil rajanya, raja Yoyakhin, beserta para pemuka-pemukanya lalu menawan mereka di Babel. Setelah itu, raja Babel mengambil seseorang, yaitu Zedekia untuk menjadi raja menggantikan Yoyakhin, dengan maksud supaya kerajaan Israel menjadi lemah dan tidak memberontak pada Babel (ayat 11-14). Kedua (ayat 7-8), burung rajawali yang menggambarkan raja Mesir. Raja Zedekia yang telah berjanji untuk tunduk kepada Babel justru memberontak dengan menyuruh utusannya ke Mesir, dan berharap kepada Mesir (ayat 15). Pada akhirnya, ketidaksetiaan Zedekia membuat dirinya dan bangsanya tidak luput dari peperangan dan tercerai berai (ayat 21). Allah sendiri tidak menolong raja Zedekia dan rakyatnya akibat ingkar janji dengan sumpah kepada raja Babel (ayat 16, 19-20). Pada akhirnya, Allah sendiri yang akan menghadirkan raja yang hebat (ayat 23). Di mana ke depannya, raja pilihan Allah ini yang akan memimpin umat-Nya dengan setia dan bertanggung jawab. Dalam kondisi ini lah Allah mau menunjukkan kedaulatan-Nya. Sebagai pemimpin dan warga negara yang baik, seharusnyalah kesetiaan dan tanggungjawab menjadi bagian kita di dalamnya. Dengan demikian negara dapat berjalan sebagaimana mestinya dan diperkenan oleh-Nya.
STUDI PRIBADI: Mengapa Allah menginginkan kita setia dan bertanggung jawab di dalam menjalankan tugas dan tanggung jawab sebagai warga negara yang baik?
Pokok Doa: Berdoa untuk bangsa-bangsa yang sedang mengalami konflik, kelaparan, bencana alam dan sedang berperang, supaya ada solusi terbaik bagi mereka. Bagi PBB, bertanggung jawab menjaga Perdamaian Dunia.
PERSPEKTIF & LECTIO DIVINA
Sumber : https://play.google.com/store/apps/details?id=org.gloriasatelit.gloria
Dapat dilihat juga di web GKA Gloria Samudra
https://samudra.gkagloria.id/category/lectio-divina/
Google Podcast :
https://www.google.com/podcasts?feed=aHR0cHM6Ly9hbmNob3IuZm0vcy8zYjA3NDFhNC9wb2RjYXN0L3Jzcw==
Spotify :
https://open.spotify.com/show/6cqKTmoI403NaMbte4E5Jh
Youtube :
https://www.youtube.com/channel/UCq_oOVSq1c4db4LQj-uNenA
Breaker :
https://www.breaker.audio/renungan-kristen-lectio-divina-and-perspektif
Pocket Casts
https://pca.st/q6pcbzdj
Radio Public
https://radiopublic.com/renungan-kristen-lectio-divina-p-GE7A7N
Over cast
https://overcast.fm/itunes1534776375/adi-santoso
#Perspektif #LectioDivina #AudioSaatTeduh #AudioAlkitab #AudioBible #audioperspektif #audiolectiodivina #renungankristen
#GKAGLORIASAMUDRA
#LectioDivina #AudioSaatTeduh #AudioAlkitab #AudioBible #audioperspektif #audiolectiodivina #renungankristen #MotivasiKristen #renunganharian
#GKAGLORIA