Listen

Description

Yehezkiel 18:1-32 - Yang Salah Yang Binasa. “Sebab Aku tidak berkenan kepada kematian seseorang yang harus ditanggungnya, demikianlah firman Tuhan Allah. Oleh sebab itu, bertobatlah, supaya kamu hidup!” (Yehezkiel 18:32)

Allah kita adalah Allah yang kasih sekaligus adil. Yehezkiel 18:1-32 ini menunjukkan kasih dan keadilan Allah nyata dalam hidup manusia berdosa. Allah memperhitungkan setiap perbuatan manusia secara individu sehingga Allah menuntut pertanggungjawaban kita masing- masing. Yang salahlah yang binasa. Firman Tuhan pada Yehezkiel di ay. 2 merupakan kutipan dari Yeremia 31:29. Kutipan ini menimbulkan kerancuan: apakah dosa yang dilakukan seseorang akan berdampak pada keturunannya? Jawabannya ada di ay. 4. Dengan tegas Allah berfirman bahwa orang yang berbuat dosa yang harus mati! Yehezkiel menjabarkan pada ay. 5-9 bahwa: di hadapan Allah, orang benar pasti hidup. Tetapi, bila anak orang itu melakukan yang sebaliknya, yakni hidup fasik—sekalipun ayahnya hidup benar—orang itu takkan hidup (ay. 13). Keadilan Allah menetapkan bahwa darahnya tertimpa kepadanya sendiri. Jika ia memiliki anak, anaknya tidak akan menanggung dosa dari kefasikan ayahnya, selama anak itu tidak hidup seperti ayahnya. Yehezkiel menegaskan bahwa orang demikian tidak akan mati karena kesalahan ayahnya, ia pasti hidup (ay. 17). Perikop ini menyandingkan keadilan Allah (ay. 5-20) dengan kasih Allah (ay. 21-29). Apabila orang fasik mau menginsafi dosanya dan berbalik dari kejahatannya maka ia pasti hidup. Allah bahkan tidak akan mengingat-ingat lagi segala durhaka yang dibuatnya karena kebenaran yang dilakukannya (ay. 22). Sang nabi mengakhiri dengan kesimpulan: Allah akan menghukum sesuai tindakan umat-Nya dan ajakan untuk bertobat dari segala dosa. Firman Tuhan ini mengajak kita untuk melakukan apa yang benar di hadapan Allah. Perubahan ini dimulai dengan memilih untuk hidup dikuasai Roh Kudus (baca Rm. 8:13). Satu langkah awal yakni berani berkata tidak pada tiap tindakan, perkataan dan pikiran yang melenceng dari kebenaran Allah. Tidak lagi berlaku kasar, tidak berburuk sangka, tidak bergosip, dan seterusnya. Kristus menjadi teladan dalam ketaatan sempurna dan Roh Kudus yang memampukan kita untuk mengejar perkenanan Allah.

STUDI PRIBADI: Apa yang membedakan orang benar dengan orang fasik di hadapan Allah? Bagaimana akhir hidup orang benar? Bagaimana akhir hidup orang fasik?

Pokok Doa: Berdoalah agar setiap umat Allah dimampukan Allah untuk hidup mengejar perkenanan Allah dengan hidup benar dan melakukan ketetapan- ketetapan-Nya.

PERSPEKTIF & LECTIO DIVINA
Sumber : https://play.google.com/store/apps/details?id=org.gloriasatelit.gloria
Dapat dilihat juga di web GKA Gloria Samudra
https://samudra.gkagloria.id/category/lectio-divina/

Google Podcast :
https://www.google.com/podcasts?feed=aHR0cHM6Ly9hbmNob3IuZm0vcy8zYjA3NDFhNC9wb2RjYXN0L3Jzcw==

Spotify :
https://open.spotify.com/show/6cqKTmoI403NaMbte4E5Jh

Youtube :
https://www.youtube.com/channel/UCq_oOVSq1c4db4LQj-uNenA

Breaker :
https://www.breaker.audio/renungan-kristen-lectio-divina-and-perspektif

Pocket Casts
https://pca.st/q6pcbzdj

Radio Public
https://radiopublic.com/renungan-kristen-lectio-divina-p-GE7A7N

Over cast
https://overcast.fm/itunes1534776375/adi-santoso

#Perspektif  #LectioDivina  #AudioSaatTeduh #AudioAlkitab #AudioBible #audioperspektif #audiolectiodivina #renungankristen
#GKAGLORIASAMUDRA
#LectioDivina  #AudioSaatTeduh #AudioAlkitab #AudioBible #audioperspektif #audiolectiodivina #renungankristen #MotivasiKristen #renunganharian
#GKAGLORIA