Yehezkiel 26:1-21 - Hukuman Atas Tirus. “Aku menentukan bagimu akhir hidupmu yang mendahsyatkan dan engkau tidak terjumpa lagi. Engkau dicari orang, tetapi tidak ditemui lagi untuk selama-lamanya, demikianlah firman Tuhan ALLAH.” (Yehezkiel 26:21)
Blaise Pascal pernah mengingatkan bahwa salah satu sifat mendasar manusia adalah “merasa dirinya yang paling benar”. Ini adalah dosa kesombongan yang bisa menjangkiti siapapun tanpa terkecuali. Kesombongan membuat seseorang menganggap dirinya lebih benar dan merendahkan orang lain. Kesombongan juga membuat seseorang mengeksploitasi orang lain demi keuntungannya secara pribadi. Bagaimana tanggapan Alkitab tentang hal ini? Teks hari ini menolong kita melihat bahaya yang mengintai dari dosa kesombongan. Tirus hari itu adalah salah satu kerajaan besar. Mereka sangat handal berdagang dan dikenal sebagai salah satu kerajaan besar yang kaya raya. Ketika melihat kejatuhan Yerusalem, mereka bersukacita dan melihat itu adalah kesempatan baik untuk mengambil keuntungan di atas penderitaan umat Allah. Tidak ada belas kasihan sedikitpun saat melihat orang lain menderita. Tirus menjadi bangsa yang hanya mementingkan diri sendiri dan tidak peduli dengan keadaan bangsa lain. Yehezkiel mengumumkan penghukuman Allah atas Tirus. Bagi bangsa Yehuda hari itu, jelas ini adalah berita yang tidak akan pernah mereka duga. Tirus, kerajaan besar itu tidak luput dari hukuman Allah. Seluruh kota dan bangunan berkubu akan musnah (3-4); kekayaan Tirus akan habis dijarah; Tirus akan dihabisi oleh kerajaan Babel yang kuat (7-12) dan pada akhirnya bencana alam akan meluluhlantakkan kota yang megah itu (19-20). Kehancuran Tirus mengingatkan siapapun manusia tentang betapa mengerikannya dosa kesombongan. Allah sangat menentang orang-orang yang congkak dan memandang rendah orang lain. Kehancuran Tirus merupakan akibat dari dosa mereka. Lebih lanjut semua yang Allah lakukan mengajarkan tentang Kemahakuasaan Allah yang memegang masa depan semua orang dan bangsa di dunia ini (21). Oleh sebab itu, biarlah kita belajar dari Tirus dan memohon agar Allah menolong kita tidak menjadi sombong sewaktu kita sukses. Berdoalah agar Roh Kudus menolong kita tetap menjadi pribadi yang rendah hati.
STUDI PRIBADI: Mengapa Allah menjatuhkan hukuman yang begitu keras kepada bangsa Tirus? Pelajaran apa yang bisa kita petik dari pengalaman bangsa Tirus hari itu?
Pokok Doa: Berdoalah supaya gereja Tuhan boleh tetap menunjukkan kerendahan hati dan kasih kepada orang-orang lain agar dapat memuliakan nama Tuhan.
PERSPEKTIF & LECTIO DIVINA
Sumber : https://play.google.com/store/apps/details?id=org.gloriasatelit.gloria
Dapat dilihat juga di web GKA Gloria Samudra
https://samudra.gkagloria.id/category/lectio-divina/
Google Podcast :
https://www.google.com/podcasts?feed=aHR0cHM6Ly9hbmNob3IuZm0vcy8zYjA3NDFhNC9wb2RjYXN0L3Jzcw==
Spotify :
https://open.spotify.com/show/6cqKTmoI403NaMbte4E5Jh
Youtube :
https://www.youtube.com/channel/UCq_oOVSq1c4db4LQj-uNenA
Breaker :
https://www.breaker.audio/renungan-kristen-lectio-divina-and-perspektif
Pocket Casts
https://pca.st/q6pcbzdj
Radio Public
https://radiopublic.com/renungan-kristen-lectio-divina-p-GE7A7N
Over cast
https://overcast.fm/itunes1534776375/adi-santoso
#Perspektif #LectioDivina #AudioSaatTeduh #AudioAlkitab #AudioBible #audioperspektif #audiolectiodivina #renungankristen
#GKAGLORIASAMUDRA
#LectioDivina #AudioSaatTeduh #AudioAlkitab #AudioBible #audioperspektif #audiolectiodivina #renungankristen #MotivasiKristen #renunganharian
#GKAGLORIA