Listen

Description

Yeremia 39:1-10 - Kejatuhan Yerusalem. “Kemudian Nebuzaradan, kepala pasukan pengawal, mengangkut ke dalam pembuangan ke Babel sisa-sisa rakyat yang masih tinggal di kota itu dan para pembelot yang menyeberang ke pihaknya dan sisa-sisa para pekerja tangan.” (Yeremia 39:9)

Ada satu aturan yang saya buat untuk anak saya. Saat dia berbuat salah, saya selalu mulai dengan memberitahu dia baik-baik bahwa perbuatannya salah. Bila dia kembali melakukan hal tersebut, saya akan mulai menaikkan nada suara agar dia tahu bahwa saya tidak suka dengan apa yang dia lakukan. Bila kesalahan itu berulang sampai tiga kali, biasanya saya akan memberi hukuman yang cukup serius, entah dengan sedikit hukuman fisik atau melarang yang disukainya. Saya ingin dia sadar bahwa terus melakukan kesalahan yang sama bukanlah hal yang benar. Hal senada ternyata Tuhan lakukan pada bangsa Israel. Bila membaca sejarah bangsa ini, kita tahu bahwa perjalanan mereka penuh kegagalan. Kitab Samuel dan Raja-raja jelas mencatat bermacam kegagalan mereka. Mereka menolak Allah sebagai raja. Bahkan, mereka juga terus terjerumus dalam penyembahan berhala dan cara hidup yang melawan Allah. Meski demikian, Allah ternyata terus menunjukkan kesetiaan-Nya pada mereka. Ia mengingatkan mereka, Ia menegur mereka, dan Ia menghukum mereka. Sayangnya, bangsa ini tidak benar-benar belajar dari kesalahan mereka. Bahkan kesetiaan Allah dipandang remeh oleh mereka. Akibatnya, kali ini Tuhan harus memberi hukuman berat agar mereka tidak terus bermain- main dengan kesetiaan Allah. Kisah kejatuhan Yerusalem ini adalah cara Allah menegur mereka bahwa mereka sudah bertindak keterlaluan; bahwa terus melakukan kesalahan yang sama bukanlah hal yang benar. Hal yang sama juga sering kita lakukan. Kita kerap berkubang dalam dosa dan bermain-main dengan anugerah Allah. Kita merasa Allah adalah kasih, sehingga Dia pasti memaklumi kesalahan yang terus kita lakukan. Kita harusnya sadar bahwa ada perbedaan tajam antara bergumul dengan dosa dan menikmati dosa. Sepanjang hidup, kita pasti bergumul terus dengan dosa, Meski demikian, kita bisa memilih untuk tidak menikmati dosa. Karena itu, kita perlu bertobat sungguh-sungguh dan tidak bermain- main dengan kesabaran Allah. Ingatlah bahwa terus melakukan kesalahan yang sama bukanlah hal yang benar di mata Allah.

STUDI PRIBADI: Apakah ada dosa yang tengah Anda nikmati? Maukah Anda berjuang mengatasinya, bukan menikmatinya?

Pokok Doa: Doakan agar setiap Jemaat menyadari bahwa dosa adalah hal yang serius di mata Allah, sehingga mereka tidak bermain-main dengan dosa.

PERSPEKTIF & LECTIO DIVINA
Sumber : https://play.google.com/store/apps/details?id=org.gloriasatelit.gloria
Dapat dilihat juga di web GKA Gloria Samudra
https://samudra.gkagloria.id/category/lectio-divina/

Google Podcast :
https://www.google.com/podcasts?feed=aHR0cHM6Ly9hbmNob3IuZm0vcy8zYjA3NDFhNC9wb2RjYXN0L3Jzcw==

Spotify :
https://open.spotify.com/show/6cqKTmoI403NaMbte4E5Jh

Youtube :
https://www.youtube.com/channel/UCq_oOVSq1c4db4LQj-uNenA

Breaker :
https://www.breaker.audio/renungan-kristen-lectio-divina-and-perspektif

Pocket Casts
https://pca.st/q6pcbzdj

Radio Public
https://radiopublic.com/renungan-kristen-lectio-divina-p-GE7A7N

Over cast
https://overcast.fm/itunes1534776375/adi-santoso

#Perspektif  #LectioDivina  #AudioSaatTeduh #AudioAlkitab #AudioBible #audioperspektif #audiolectiodivina #renungankristen
#GKAGLORIASAMUDRA
#LectioDivina  #AudioSaatTeduh #AudioAlkitab #AudioBible #audioperspektif #audiolectiodivina #renungankristen #MotivasiKristen #renunganharian
#GKAGLORIA