Belum genap 40 hari ketika masyarakat Indonesia dirundung duka akibat tragedi Kanjuruhan, semuanya harus dibuat jengkel dengan berbagai penyangkalan akan pihak-pihak yang terduga bertanggung jawab atas kematian massal yang terjadi di malam 30 September itu.
Baik tim investigasi yang diinisiasi oleh pemerintah, maupun tim yang dibentuk oleh aliansi masyarakat sipil sudah melakukan tugasnya dengan menelusuri data, bukti, dan berbagai informasi lainnya untuk mengungkap kasus tersebut. Media-media (yang waras) pun bahu-membahu untuk menampilkan fakta dari kasus ini kupasan demi kupasan.
Pihak-pihak yang dalam hal ini menjadi pemangku otoritas dalam kasus tersebut dimintai keterangan. PT LIB, PSSI, Kepolisian, dan Indosiar sudah dimintai keterangan. Ketika ditanya ini adalah salah siapa? semuanya saling menyalahkan pihak lainnya. PSSI bilang ini salah panpel. Panpel bilang ini tanggung jawab PSSI. PT LIB mengaku pertandingan jam malam permintaan Indosiar. Sementara pihak Indosiar bilang semua itu PT LIB yang menentukan.
Tak berhenti sampai disitu, Kepolisian sebagai institusi yang penuh rekam jejak brutalisme juga terus-menerus mengelak dan mencari fakta kacangan untuk mengaburkan fakta sebenarnya.
Di Tengah isu ini sedang fokus ditelusuri, tiba-tiba kita semua digemparkan oleh sebuah postingan nyeleneh yang bikin geleng kepala. Lebih bikin nggak habis pikir, yang melakukan adalah pelatih timnas Garuda, Shin Tae-yong. Dirinya membagikan postingan (yang menurut kita) tolol!
Kalau mau mundur ya mundur aja pak Shin! Keadilan korban dari tragedi Kanjuruhan lebih penting daripada timnas atau sepakbola secara keseluruhan.