Brittani Marcell menderita luka parah akibat serangan, termasuk beberapa patah tulang tengkorak, luka di kepala dan wajahnya, serta patah lengan dan pergelangan tangan. Di rumah sakit, dia dilaporkan dalam kondisi kritis, dengan pupil mata tetap, aktivitas otak minimal, dan kemungkinan bertahan hidup yang rendah. Dia tetap koma selama beberapa minggu. Ketika dia bangun, dia tidak ingat serangan itu.