Banggalah dengan Banyaknya Anakmu
Oleh. Ahsani Annajma
Voice over talent: Dewi Fitriana
NarasiPost.Com-Di tengah gempuran program keluarga berencana, rasanya menjadi momok yang mengerikan apabila memiliki anak lebih dari dua. Mereka berpandangan sebelah mata ketika melihat ibu-ibu yang menuntun kanan kiri bocah-bocah imut nan menggemaskan itu. Rasanya kok repot banget ya, padahal yang merasakan sebenarnya bukan orang yang menilai, justru yang harusnya merasakan repot dan mengeluh, ya sang ibu yang mengurusnya sendiri.
Saya sering mendengar perkataan orang-orang yang agak julid, “Ih, emang nggak repot anak banyak? Nanti mau dikasih makan apa anaknya? Keurus nggak tuh? Sekolahnya gimana, kan mahal?”. Mungkin ini merupakan secuil lontaran perkataan yang terekam dalam memori otak saya, masih banyak lagi perkataan julid yang dituju kepada ibu-ibu yang memiliki anak banyak. Apalagi di tengah pandemi, kesulitan hidup merata di mana-mana, menghambat siapa saja dan menimpa siapa saja, baik orang kaya maupun orang miskin, tanpa pandang bulu. Tawaran program KB rasanya menjadi angin segar untuk mengakhiri “penderitaan” ibu-ibu beranak banyak. Bayangkan, jika seorang ibu tidak memakai KB , setiap tahun tentu selalu hadir makhluk kecil baru. Jika ibunya subur, paling banter jarak 2 tahun sudah melahirkan lagi. Belum selesai menyapih anak pertama, anak kedua pun sudah lahir dan seterusnya begitu, tak jarang harus berebut ASI. Masyaallah.
Tidak sedikit ibu-ibu yang khawatir dan berpikir dua kali untuk punya anak banyak. Apalagi kalau sudah pernah merasakan masa-masa kehamilan yang luar biasa sakitnya, menunggu waktu demi waktu untuk bersalin, dan kenikmatan ketika bersalin apalagi harus bertaruh nyawa. Tak berhenti sampai disitu, setelah melahirkan seorang ibu akan terjaga di malam hari, menyusui dan menenangkan sang anak yang rewel. Pola hidup bergadang akan menjadi pola hidup baru seorang ibu. Apalagi baru-baru ini banyak ditemukan sindrom baby blues, yaitu kondisi ketidaksiapan menjadi ibu baru. Wah rasanya kompleks sekali masalahnya. Baby blues syndrome ialah perubahan suasana batin pasca melahirkan yang dapat membuat ibu merasa over/berlebihan, misalnya terharu, cemas, hingga mudah tersinggung. Sindrom blues atau disebut juga sebagai postpartum blues umumnya dialami oleh sekitar 80 persen atau 4-5 ibu baru.
Naskah selengkapnya: https://narasipost.com/2022/02/23/banggalah-dengan-banyaknya-anakmu/
Terimakasih buat kalian yang sudah mendengarkan podcast ini,
Follow us on:
instagram: http://instagram.com/narasipost
Facebook: https://www.facebook.com/narasi.post.9
Fanpage: Https://www.facebook.com/pg/narasipostmedia/posts/
Twitter: Http://twitter.com/narasipost