Film Yuni, Propaganda Liberalisasi Berperilaku Melalui Industri Hiburan
Oleh. Erlina YD
(Aktivis Muslimah dan Pegiat Literasi)
Voice Over Talent : Giriyani
NarasiPost.Com-Awal Desember 2021 telah dirilis sebuah film berjudul Yuni. Film ini berlatar di Serang, Banten dengan menonjolkan budaya patriarki yang kuat. Penguatan budaya ini dipertegas lagi dengan menggunakan bahasa Jawa Serang dalam seluruh dialognya.
Yuni sebagai karakter utama dalam film ini digambarkan sebagai anak SMA yang ingin meraih cita-citanya bersekolah tinggi hingga jenjang kuliah. Pada saat masih berstatus pelajar, Yuni sudah mendapatkan lamaran dari pria hingga tiga kali. Semua lamaran itu ditolak Yuni. Menurut adat setempat, pamali jika seorang perempuan menolak lamaran hingga tiga kali. Dengan penolakan ini, si perempuan juga tidak akan bisa menikah.
Yuni pun akhirnya mendobrak semua tekanan dalam hidupnya dengan pilihannya sendiri sebagai seorang perempuan. Pilihan yang menurutnya bisa memberikan kebebasan dan kebahagiaan.
Sutradara film Yuni, Kamila Andini mengungkapkan bahwa ini adalah film tentang pembebasan diri seorang perempuan. Ide film ini didapatkannya ketika berbincang dengan seorang ibu yang memiliki seorang putri dan harus menikah dalam usia muda. Kamila juga menyampaikan bahwa film ini menyelipkan isu tentang perempuan yang mencoba membebaskan diri dan melawan norma sosial daerah tentang kodrat perempuan.
Naskah Selengkapnya: https://narasipost.com/2022/01/02/film-yuni-propaganda-liberalisasi-berperilaku-melalui-industri-hiburan/
Terimakasih buat kalian yang sudah mendengarkan podcast ini,
Follow us on:
instagram: http://instagram.com/narasipost
Facebook: https://www.facebook.com/narasi.post.9
Fanpage: Https://www.facebook.com/pg/narasipostmedia/posts/
Twitter: Http://twitter.com/narasipost