Kendaraan ke Surga
Oleh: Ana Nazahah (Kontributor Tetap Narasipost.com)
Voice Over Talent : Dewi F
NarasiPost.Com-Setiap Muslim pasti paham bahwa yang menentukan bagaimana kehidupan akhiratnya kelak adalah amalnya di dunia. Jika amal kebaikannya lebih dominan, maka tempat kembalinya adalah surga. Namun, jika semasa di dunia dia berbuat keburukan dan kemaksiatan sepanjang usia, tempat kembalinya adalah neraka. Itulah balasan yang setiap Muslim wajib mengetahuinya.
Amal perbuatan manusia merupakan kendaraan yang akan membawa seseorang ke tempat tujuannya. Jika di dunia kita tidak mempersiapkan dengan baik kendaraan tersebut, maka jangan harap bisa sampai ke tujuan yang kita cita. Sebaliknya, kendaraan yang buruk akan membawa kita ke tempat yang buruk pula, neraka Jahannam yang dibenci setiap hamba.
Karena itulah, mempersiapkan bekal demi bisa mendapatkan tiket duduk di kendaraan yang baik dan bisa memuluskan jalan ke surga, haruslah direncanakan sejak dari sekarang. Di masa kinilah kita wajib merencanakan segala sesuatu sesuai dengan misi tujuan tempat mana yang akan kita singgahi di kehidupan yang abadi nantinya. Apakah yang kita tuju itu adalah surga-Nya, atau di neraka-Nya? Semua itu haruslah kita pikirkan sungguh-sungguh dari sekarang.
Benar! Tidak ada manusia yang inginkan hidupnya berakhir bencana. Berada di tempat terburuk, penuh siksa. Berada di Jahannam yang dibencinya. Semua orang pasti inginkan hidupnya dipenuhi kebaikan, baik di dunia maupun di akhirat-Nya. Namun, berada di tempat terbaik itu tidak gratis. Diberikan begitu saja hanya karena kita menginginkannya. Semua perlu proses, perjuangan serta pengorbanan. Keridaan kita untuk diatur oleh syariat Islam, dengan penuh ketaatan dan ketakwaan kita tunduk pada setiap perintah dan larangan Allah Subhanahu Wa Ta’ala. Ini memerlukan tekad dan komitmen yang tidak sebentar.
Terlebih komitmen pada Islam dan syariat Allah bukan sekadar pengakuan. Dibutuhkan sikap tunduk dan patuh terhadap segala yang Allah perintahkan. Hal ini tercermin dalam tingkah laku dan perbuatan. Perbuatan yang saleh. Memenuhi kriteria ahsanul amal yakni perbuatan yang didasari niat ikhlas karena Allah semata, dilakukan dengan penuh rida tidak menyalahi syariat-Nya. Inilah amalan kebajikan yang akan Allah balas dengan kebaikan pula.
مَنْ عَمِلَ صَالِحًا مِّنْ ذَكَرٍ اَوْ اُنْثٰى وَهُوَ مُؤْمِنٌ فَلَنُحْيِيَنَّهٗ حَيٰوةً طَيِّبَةًۚ وَلَنَجْزِيَنَّهُمْ اَجْرَهُمْ بِاَحْسَنِ مَا كَانُوْا يَعْمَلُوْنَ
“Barangsiapa mengerjakan kebajikan, baik laki-laki maupun perempuan dalam keadaan beriman, maka pasti akan Kami berikan kepadanya kehidupan yang baik dan akan Kami beri balasan dengan pahala yang lebih baik dari apa yang telah mereka kerjakan.” (An-Nahl : 97).
Karenya, berbuat baik saja tidak cukup, jika tidak memenuhi dua kriteria, yakni niat dan ikhlas dan cara yang benar. Melakukan amal saleh tapi tidak diniatkan karena Allah, melainkan demi mencari muka, demi terlihat saleh, demi memuluskan niat bulus, dll. Tidak tergolong amalan yang akan diterima Allah Subhanahu Wa Ta’ala. Apa pun niat ibadah selain dari niat karena Allah, dan demi mengejar keridaan-Nya, tetap saja ditolak. Meskipun sujud dan rukuk seribu rakaat, bukan untuk Allah, maka untuk apa? Hanya berbuah sia-sia.
Naskah Selengkapnya : https://narasipost.com/2021/07/27/kendaraan-ke-surga/
Terimakasih buat kalian yang sudah mendengarkan podcast ini,
Follow us on :
instagram : http://instagram.com/narasipost
Facebook : https://www.facebook.com/narasi.post.9
Fanpage : Https://www.facebook.com/pg/narasipostmedia/posts/
Twitter : Http://twitter.com/narasipost