Ketika Tontonan Jadi Panutan
Oleh. R. Raraswati
(Kontributor NarasiPost.Com dan Aktivis Muslimah Peduli Generasi)
Voice over talent: Giriyani SS
NarasiPost.Com-Perilaku amoral Mario Dandy mengisi setiap berita di televisi, media online maupun cetak. Sebagaimana dikabarkan tvonenews.com (27/2/2023), Mario, anak mantan pejabat negara Ditjen Pajak telah memukul, menendang, hingga menginjak kepala bagian belakang David. Kasus Mario tersebut merupakan satu dari beberapa kasus pemuda lain yang berperilaku serupa. Jika diamati, perilaku tersebut tidak lepas dari tontonan yang meracuni pikiran penontonnya, khususnya para pemuda. Mereka menjadikan tontonan sebagai panutan.
Pengaruh Tontonan
Emosi pemuda mudah tersulut di sistem sekuler ini. Mereka telah kehilangan panutan, sehingga tontonan menjadi tuntunan. Mirisnya, panutan yang benar justru menjadi tontonan semata. Sebagai contoh, ketika ada anak-anak muda rajin membaca Al-Qur’an, mestinya bisa dijadikan panutan karena begitulah seharusnya sebagai muslim. Namun, masyarakat sekadar menjadikannya sebagai sebuah tontonan, bahkan mereka dan media terkadang merespons negatif. Mereka menganggap pemuda yang suka baca Al-Qur’an telah ikut kelompok radikal, aliran keras, berbahaya, dan sebagainya.
Naskah selengkapnya: https://narasipost.com/2023/03/07/ketika-tontonan-jadi-panutan/opini/
Terimakasih buat kalian yang sudah mendengarkan podcast ini,
Follow us on:
instagram: http://instagram.com/narasipost
Facebook: https://www.facebook.com/narasi.post.9
Fanpage: Https://www.facebook.com/pg/narasipostmedia/posts/
Twitter: Http://twitter.com/narasipost