Apa itu Ad-Diin? Kali kita akan membahas tentang Ad-Diin. Mungkin kebanyakan kita masih merasa asing dengan istilah ini. Padahal Islam bukanlah agama melainkan ad-diin. Jadi apa itu ad-diin?
Tapi adakalanya kata ‘ad-diin’ malah diartikan pembalasan bukan agama. Lah. Jadi bagaimana? Apakah terjadi kesalahan penerjemahan? Dalam Al-Quran sepertiga penggunaan kata ini diartikan pembalasan. Kita harus memahami memang dalam penerjemahan para penerjemah seringkali mengubah makna yang dianggap lebih pas dalam satu ayat tertentu. Ini bukanlah sebuah kesalahan tapi seringkali mengecohkan kita dan membuat kita sulit memahami makna sebenarnya dari suatu kata.
Ada 4 makna ad-diin yang tertera pada sebuah laman di al-hikmah.ac. Pada laman ini disebutkan makna ad-diin adalah 1 kekuasaan, 2 tunduk pada kekuasaan itu, 3 undang-undang yang bersumber kekuasaan itu, 4 balasan bagi yang taat dan tidak. Darimana mereka bisa menyimpulkan hal ini? Dari interpretasi atas penggunaan kata ad-diin pada ayat tertentu. Pemaknaan ini tentu sah saja tapi marilah kita lanjutkan pengkajian ini agar bisa mendapatkan makna kata ini yang lebih pas.
Perbedaan antara ad-diin dan millah. Mengapa kita membandingkan kata ad-diin dengan kata millah? Tentu karena keduanya memang maknanya sepadan yaitu ‘agama’ tapi tak sama. Kata ‘milllah’ dalam Al-Quran dikaitkan dengan tiga hal, Ibrahim as, Yahudi dan Nasrani. Sedangkan kata ‘ad-diin’ dikaitkan dengan ‘Islam’. Millah adalah bagian dari ad-diin dan hanya ada satu millah yang dianggap hanif oleh Allah SWT yaitu millah Ibrahim as. Penggunaan kata ‘millah’ terkait Yahudi dan Nasrani dalam Al-Quran menjadikan posisi keduanya tidak setara derajatnya dengan Islam.
Mengapa kata ‘ad-diin’ dalam surat Al-Fatihah diartikan menjadi ‘pembalasan’? Salah satu laman dari al-tsaqafaf.id membahas tentang hal ini. Imam Malik berpendapat perubahan makna dalam bahasa Arab terjadi karena pengaruh letak kata dalam kalimat. Sehingga kata ad-diin yang asal katanya diartikan tunduk dan berpegang bisa dimaknai menjadi pembalasan. Makna ini tidak terlalu berbeda dari yang telah dipaparkan di empat makna Ad-diin sebelumnya.