Apa itu kegaiban?
Setelah membahas tentang definisi iman. Kali ini kita membahas definisi kegaiban. Mengapa kita membahas tentang kegaiban setelah iman? Tentu karena dalam surat Al-Baqarah ayat 2 setelah kata iman ada kata gaib. Jadi apa itu kegaiban?
Apakah kegaiban itu maknanya kosong? Kosong dalam artian nihil tentu saja bukan makna dari kegaiban. Tapi jika kosong diartikan sepi maka makna itu salah satu makna dari kegaiban.
Ataukah makna kegaiban adalah tidak terlihat? Iya. Salah satu makna dari kegaiban adalah tidak terlihat. Tentu saja tidak terlihat bukan berarti tidak ada. Karena banyak hal yang tidak terlihat tapi eksis.
Satu hal yang pasti kegaiban itu nyata. Membahas kegaiban adalah membahas fakta yang tidak diketahui manusia. Tapi bagaimana caranya menerima suatu fakta kegaiban yang tidak diketahui manusia? Itulah mengapa kita membutuhkan iman. Iman menjadikan kita mau menerima fakta lain tentang kehidupan.
Semata karena keterbatasan ilmu manusia. Begitu banyak hal yang manusia tidak ketahui. Apakah ini berarti kita tidak perlu mengimani sesuatu yang tidak kita ketahui? Tentu tidak begitu. Karena fakta tentang hal yang tidak diketahui manusia tetap ada. Manusia tidak bisa menolak fakta itu.
Ketika kita menyadari begitu banyak hal yang tidak diketahui manusia. Apa yang manusia lakukan ketika menyadari begitu banyak hal yang tidak diketahuinya? Banyak manusia menjadi gelisah karena ketidaktahuannya. Overthinking. Jelas overthinking tidak akan memberikan jawaban. Maka apa yang bisa dilakukan manusia? Menyerahkan semua ketidaktahuan pada Dzat yang Maha Mengetahui.
Lalu menyandarkan ketidaktahuan kita pada perkataan Tuhan. Tuhan satu-satunya yang memiliki semua jawaban dari semua pertanyaan manusia. Mengapa? Entahlah. Kita hanya yakin saja ada yang bertanggungjawab atas semua hal yang terjadi pada diri kita dan dunia seisinya. Suatu Dzat yang kita sebut Tuhan. Maka ketika Tuhan menyampaikan jawaban pada manusia melalui perkataannya yang tercatat dalam Al-Quran kita mengimaninya.
Itulah makna mengimani kegaiban. Jawaban Tuhan membuat kita merasa nyaman dan aman. Kita menerima jawaban Tuhan secara perasaan. Mungkin akal kita belum bisa menjangkau. Tapi hati kita merasa tenang dan nyaman dengan jawaban yang Tuhan paparkan. Itulah makna mengimani kegaiban.
Allah SWT satu-satunya yang mengilmui kegaiban langit dan bumi. Tuhan memaparkan semuanya dalam Al-Quran. Semua hal yang bahkan belum sempat terpikirkan oleh manusia. Karena waktu hidup manusia yang terbatas semestinya manusia berterimakasih diberikan jawaban yang bisa memuaskan segala ketidaktahuan mereka.
Kegaiban mencakup peristiwa masa lalu dan masa depan yang diberitakan melalui Al-Quran. Semua kisah dalam Al-Quran adalah sebuah fakta sejarah. Termasuk di dalamnya kejadian yang akan terjadi di masa datang, di hari akhir dan kehidupan akhirat.
Kegaiban mencakup segala hal yang dirahasiakan. Kegaiban juga mencakup segala hal yang dianggap manusia tidak ada yang mungkin bisa mengetahuinya. Tapi jelas Tuhan mengetahui apapun yang disembunyikan oleh makhluknya bahkan apa yang tersembunyi dalam jiwa.
Kegaiban tidak sesederhana yang kita duga. Maka mengimani kegaiban pada dasarnya adalah mengimani bahwa ada jawaban dari semua ketidaktahuan kita.
Terimakasih sudah menyimak. Tunggu konten kami selanjutnya.