Allah di dalam Al-Quran sangat menekankan akan "pentingnya waktu", sampai-sampai Allah bersumpah "Demi Waktu" Dalam 4 (empat) surat didalam Al-Quran. Pertama : "QS.89/Al-Fajr :1, "Wal-Fajri" Demi Waktu Fajar. Waktu fajar diibaratkan oleh ulama, sebagai MASA MUDA. Masa ketika manusia harus belajar, giat menuntut ilmu agar kelak saat dewasa, bisa produktif berkarya. Kedua : QS.93/Adh-Dhuha :1, "Wadh-Dhuhaa", Demi Waktu Dhuha. Waktu dhuha adalah pagi hari saat matahari naik sepenggalahan dengan warna cerah hingga sebelum waktu dhuhur. Ulama memberi penjelasan, dalam surat Adh-dhuha, Allah memerintahkan manusia untuk berkarya, bekerja dan berbagi dengan sesama.
Jika diwaktu fajar, di MASA MUDA, Pemuda tidak berencana, tidak belajar, tidak menggunakan waktu sebaik-baiknya. Maka diwaktu Dhuha, disaat sudah dewasa TIDAK AKAN BISA BERBAGI. Jangankan berbagi, untuk membiayai hidup sendiri saja tidak mampu, karena tidak produktif, tidak bekerja alias nganggur. Ketiga : QS.103/ Al-Ashr : 1, "Wal-'Ashr" Demi waktu 'ashar. SEMUA MANUSIA DALAM KEADAAN RUGI, karena menyia-nyiakan waktu dimasa muda. Akibatnya di waktu Dhuha di saat Usia Produktif, tidak bisa berkarya, tidak bisa bekerja. Sehingga di waktu ashar ia jatuh dalam kerugian.
Ke-empat : QS.92/Al-Lail : 1, "Wallail" Demi waktu malam. "Wallaili idzaa yaghsyaa" Demi waktu malam yang telah menutup cahaya siang. Filosofinya diwaktu fajar, dimasa muda belajar dengan tekun dan memanfaatkan waktu dengan sebaik-baiknya, maka diwaktu dhuha, disaat dewasa bisa produktif bekerja sesuai dengan bidang yang ditekuninya, sehingga diwaktu Ashar TIDAK akan merugi dan di waktu Malam, ketika meninggal dengan tersenyum. Karena hasil karyanya, hasil kerjanya menjadi amal jariyah dan ilmu yang bermanfaat buat orang banyak. Wahai Pemuda, mari bangun sebelum fajar, sholat tahjud, subuh berjamaah dan ber-aktivitas sejak-pagi-pagi buta. In sya Allah Sukses didunia dan bahagia di akhirat. Aamiin YRA.