Adzka tumbuh besar di lingkungan santri, membuatnya memiliki kemampuan ideal dalam berpikir kritis. Ia pun melanjutkan pendidikan formal di suatu kampus di Bandung, membuatnya menyalurkan ide kritisnya dalam lingkup kepemimpinan. Bagaimana jadinya, saat kepemimpinan bertemu dengan nilai islam?