Padahal ketika kita dihadapkan pada sebuah pilihan antara yang hak dan yang batil sesungguhnya ketaatan kita sedang diuji. Apakah kita tersandera oleh perasaan kita sendiri ataukah kita mampu mendobraknya dan mengedepankan akal yang kita punya?
Sejatinya Allah telah menganugerahkan akal untuk berpikir tentang sebuah kebenaran. Lantas, mengapa kita memandulkannya dengan perasaan kita sendiri?
-muslimahtimes.com