SELASA, 6 Juni, 2023
Salam SIGAP dan Shalom.…
*DALAM DOA BAGI JIWA-JIWA*
“Dan setiap kali aku berdoa untuk kamu semua, aku selalu berdoa dengan sukacita. Aku mengucap syukur kepada Allahku karena persekutuanmu dalam Berita Injil mulai dari hari pertama sampai sekarang ini” Filipi 1: 4, 5
Pena Inspirasi menuliskan yang dimaksud dengan judul renungan kita pagi ini _*DALAM DOA BAGI JIWA-JIWA HATI*_ adalah sebuah panggilan _*kehidupan yang praktis*_ agar kita senantiasa menunjukan _*SUKACITA SOSIAL*_ sebagai faktor yang menunjang _*kebahagiaan sejati dan sarana*_ untuk _*memulihkan hubungan kita*_ secara _*vertikal*_ kepada _*Tuhan*_ dan _*horizontal*_ dengan _*sesama*_ , adalah sbb :
1. *CIRI-CIRI orang yang “dalam DOA bagi jiwa-jiwa” senantiasa bekerja sesuai dengan doanya sesuai kehendak Allah*
“ _*Kita tidak melakukan kehendak Allah jika kita hanya duduk dengan tenang, tanpa berbuat apa- apa untuk menjaga kebebasan hati nurani.*_ Doa yang sungguh-sungguh dan tekun harus dilayangkan ke surga _*agar bencana ini dapat ditunda sampai kita menyelesaikan pekerjaan yang sudah demikian lama terabaikan*_ . Hendaklah _*doa yang paling tekun dilayangkan dan biarlah kita bekerja sesuai dengan doa kita*_ . “ 5T 714 (1889)
2. *CIRI-CIRI orang yang “dalam DOA bagi jiwa-jiwa” adalah senantiasa tekun, waspada dan tidak bersandar pada kebijaksanaan mereka sendiri*
“ Sekarang dan seterusnya sampai masa kesudahan _*umat Allah harus lebih tekun, lebih waspada, tidak bersandar pada kebijaksanaan mereka sendiri,*_ melainkan _*percaya pada hikmat Pemimpin mereka.*_ Mereka harus menyisihkan _*waktu untuk berpuasa dan berdoa*_ . Sama sekali berhenti makan mungkin tidak perlu, tetapi _*mereka harus sedikit makan makanan yang paling bersahaja*_ . “ CD 188, 189 (1904).
3. *CIRI-CIRI orang yang “dalam DOA bagi jiwa-jiwa” adalah lebih banyak berdoa dan lebih sedikit ia berbicara*
“ Apakah kita mengharapkan agar gereja seluruhnya dibangunkan? Waktu seperti itu tidak akan pernah tiba. _*Ada orang-orang di dalam jemaat yang tidak bertobat*_ , dan _*yang tidak akan bersatu dalam doa yang tekun dan terus-menerus*_ . Kita harus _*memasuki pekerjaan itu secara perorangan*_ . _*Kita harus lebih banyak berdoa dan lebih sedikit berbicara*_ . “1SM 122 (1887)
4. *CIRI-CIRI orang yang “dalam DOA bagi jiwa-jiwa” adalah selalu berdoa dan berusaha, yang menjadi urusan dalam kehidupannya*
“ _*Doa dan usaha, usaha dan doa, akan menjadi urusan kehidupanmu*_ . Engkau harus _*berdoa seakan-akan pendayagunaan dan kepujian adalah hak Allah,*_ sedangkan _*bekerja menjadi tugasmu sepenuhnya*_ . “ 4T 538 (1881).
5. *CIRI-CIRI orang yang “dalam DOA bagi jiwa-jiwa” adalah menganggap hari ini adalah hari terakhir baginya dan selalu membentangkan rencana-rencananya di hadapan TUHAN, dan bekerja selama jam-jam hari itu bagi-Nya*
“ _*Setiap pagi serahkanlah dirimu bersama anak-anakmu kepada Allah untuk hari itu*_ . Jangan berhitung secara bulanan atau tahunan; itu bukanlah hakmu. _*Satu hari yang singkat diberikan kepadamu*_ . Seolah-olah itulah harimu yang terakhir di bumi ini, bekerja selama jam-jam hari itu bagi Tuhan. _*Bentangkanlah rencana-rencanamu di hadapan Allah, untuk dilaksanakan atau pun dibatalkan,*_ sebagaimana akan ditunjukkan oleh pemeliharaan-Nya. “ 7T 44 (1902).
Kiranya Tuhan memberkati kita semua...🙏🙏🙏
https://youtube.com/watch?v=kzupiDqjEO0&feature=share9